Kabar duka masuk ke WAG baru saja. Wi Ade Jinggo sudah meninggal dunia. Kepergian yang begitu singkat, karena baru tadi siang sang anak mengabarkan bahwa bapaknya mengalami pecah pembuluh darah pada otak, dan saat itu sudah berada di UGD RS Sanglah.
Kami semua memanggilnya Ade Jinggo, entah kenapa ia dipanggil begitu. Masih saudara sepupu dari pihak Ibu.
Umurnya saya kira tidak terpaut jauh dari kami.
ia meninggalkan 7 anak, dan yang paling bungsu kalau tidak salah masih seumuran dengan bungsu kami.
Sosok yang penuh tawa dan cerita. Suka mencandai anak-anak, termasuk putri-putri kami. Setiap kali bertemu ia selalu menyapa dengan ramah.
Jarang sekali saya melihatnya marah.
Terakhir bertemu kalau tidak salah di rumah sakit dekat rumah, dimana ia dirawat. Penyakitnya kambuh akibat kecapekan dalam beraktifitas. Saat itu ia ditunggui sang anak yang katanya sudah capek mengingatkan bapak lantaran membandel. Yah, namanya juga orang tua, pasti akan terus bekerja keras demi anak-anaknya. Masih sempat bercanda soal konsumsi Tuak yang belakangan saya lakoni.
Dari status akun FaceBooknya saya lihat baru minggu lalu ia dan anak-anaknya memberikan surprise ulang tahun pada sang istri tercinta.
Dan Umur seseorang, bisa bertahan sampai kapan, memang tidak ada yang tahu.
Amor ring Acintya Wi Ade…
*dari ruang tunggu RS Bhakti Rahayu, saat ini jenasah masih berada di RS Sanglah, dan keluarga sudah berkumpul untuk memandikannya.
Comments
Post a Comment