Menyusuri jalanan pinggiran kota menuju Ecosfera Hotel, Canggu Kecamatan Kuta Utara, serasa berada di area Kuta saja. Hanya disini suasananya cukup lengang, masih ada jeda ruang terbuka untuk sawah diantara club atau cafè atau tempat nongkrong para wisatawan. Belum penuh sesak dengan bikini dan telanjang dada turis mancanegara.
Secara pekerjaan, satu setengah tahun ini rasanya sudah sangat jarang bisa main sampai ke pelosok desa semacam ini. Biasanya hanya sampai kantor Desa/Kelurahan, lalu menyerahkan proses cek lapangannya kepada tim.
Sebaliknya secara pribadi pun, arah main selama memiliki waktu luang sepertinya ndak pernah lewat ke area ini, paling seputaran tempat bermain anak, atau melintasi sejumlah ruas jalan raya untuk mengejar target langkah setiap harinya.
Maka itu kaget juga, saat mengetahui perkembangan pesat yang tumbuh di kampung istri sejauh ini. Bahkan istri yang lahir disini pun tak kalah kagetnya pas mengetahui perubahan fungsi yang terjadi begitu cepat dan meranggas setiap sisi depan lahan dan rumah warga yang kami yakini memiliki nilai jual yang tinggi meski hanya seuprit.
Apalagi saat melihat sendiri aktifitas pagi hari seputaran pantai yang nyaris dipenuhi fasilitas bagi wisatawan mancanegara. Cafè, club hingga penyewaan board surfing.
Sementara orang kita, penduduk asli Bali harus rela menjadi satpam security atau penjaga parkiran, menempati rumah kecil ditengah serbuan villa dan resort.
Sesekali menarik nafas panjang untuk bisa tetap berpikiran waras di tengah pemandangan asing malam ini.
Comments
Post a Comment