Skip to main content

Jadilah Agen Pegadaian dan Mandiri Finansial Sejak Dini

#BISNISJamanNOW

Sabtu, 28 April 2018, PT. Pegadaian (Persero) bersama dengan IWITA (Indonesia Women IT Awareness) mengadakan Seminar Sosialisasi Fintech #BisnisJamanNow Agen Pegadaian yang diadakan di Kota Denpasar, Provinsi Bali.

Kota Denpasar merupakan ibu kota dari Provinsi Bali yang merupakan satu pusat kota dengan cukup padat penduduk. Dari segi perekonomian, Kota Denpasar mampu menciptakan kekuatan ekonomi melalui sisi ekonomi kreatif.
Ekonomi kreatif di era digital sekarang ini bisa dikatakan nyaris tanpa batas untuk maju dan berkembang, bahkan bisa bersaing langsung ke tatanan luas baik lokal maupun dunia usaha global. Maka itu, Kota Denpasar menjadi kota ke-4 dalam sosialisasi agen pegadaian dalam menumbuhkan, menguatkan dan mengembangkan ekonomi masyarakat Denpasar.

Memasuki ke-117 tahun berdirinya PT Pegadaian (Persero), BUMN ini terus berkembang seiring perkembangan zaman. Dalam sarana teknologi informasi, PEGADAIAN meluncurkan Aplikasi Sahabat Pegadaian dan Agen Pegadaian. Kedua aplikasi ini dapat mempermudah masyarakat yang ingin melakukan transaksi keuangan karena tidak perlu repot dan mengantri di kantor PT PEGADAIAN (Persero).

Hal tersebut seiring dengan Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang disinergikan pada teknologi. Dengan menggunakan sarana teknologi informasi, transaksi keuangan di Pegadaian bisa dilakukan dengan mudah dan cepat selaras dengan tujuannya untuk mempercepat layanan dan memperluas jaringan gadai.

PT PEGADAIAN PERSERO sebagai lembaga terpercaya dan amanah telah mengembangkan layanannya juga dalam layanan transaksi keuangan melalui AGEN PEGADAIAN. Agen ini dapat terlibat dalam penjualan, promosi, pemasaran atau program pembayaran untuk produk Pegadaian. Bukan hanya itu, Pegadaian pun memiliki aplikasi Android bernama Sahabat Pegadaian.

Layanan Agen Pegadaian ini di antaranya transaksi gadai, tabungan emas, kredit kendaraan bermotor, Pembayaran PLN, Pembayaran Cicilan Kendaraan, Isi Ulang Pulsa, dan masih banyak lagi transaksi lain yang bisa dilayani oleh para Agen Pegadaian.

Bukan hanya untuk individu, layanan ini dapat menjadi solusi untuk mendukung kelangsungan bisnis para pelaku internet, industri rumahan dan UMKM. Ketika dalam kebutuhan dana cepat, misalnya untuk tambahan modal, Aplikasi Sahabat Pegadaian dan Agen Pegadaian pun hadir untuk menjadi alternatif dalam mendapatkan pendanaan yang tepat dan cepat, tanpa persyaratan yang rumit. Menggunakan aset menganggur yang tidak memberikan keuntungan, pelaku internet, industri rumahan dan UMKM dapat mengubahnya menjadi aset yang jauh lebih berharga.

Dengan semangat literasi digital dan ekonomi berbagi, IWITA (Indonesia Women IT Awareness) sebagai organisasi perempuan tanggap teknologi mendukung PT PEGADAIAN (Persero) dalam kemitraan dengan para pelaku internet, para pelaku industri rumahan dan UMKM untuk tumbuh bersama.

Indonesia Women IT Awareness (IWITA) merupakan organisasi perempuan yang tanggap teknologi memiliki visi mencerdaskan masyarakat, terutama perempuan melalui TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), maka kerja sama ini diharapkan dapat menjadi sarana literasi digital dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pada tahun 2017, IWITA telah memiliki 8 sekretariat di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Maluku, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Irian Jaya dan Kalimantan Barat. Ditambah 9 afiliasi yang berlokasi di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Maka, Roadshow Pegadaian-IWITA hadir dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat di era digital.

Sebagai organisasi yang memiliki visi mencerdaskan perempuan Indonesia melalui TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), IWITA mendorong pemanfaatn IT untuk kehidupan yang lebih baik, yaitu 1) Peran orangtua terhadap pengawasan dan pembatasan penggunaan gadget bagi anak, 2) Pemanfaatna IT untuk membantu perekonomian keluarga, 3) Peran ibu pada penumbuhan karakter anak di tengah-tengah ancaman media sosial pada anak (bijak bermedia sosial).

Maka, kerjasama ini diharapkan dapat menjadi sarana literasi digital dan penguatan jejaring yang ada di masyarakat dengan saling bertukar praktek-praktek terbaik, pengalaman dan aspirasi-aspirasi lainnya yang konstruktif untuk kemajuan perempuan.

Mubarika Dharmayanti selaku Ketua IWITA menuturkan, “Pegadaian di era transformasi digital menginisiasi sebuah bisnis yang ditujukan kepada generasi muda Indonesia, gen-X; dimana platform aplikasi menjadi wadah bertransaski dan memperoleh penghasilan. BISNISJAMANNOW ini disosialisasikan bersama IWITA yang merupakan Indonesia Women IT Awareness, organisasi yang telah berdiri sejak tahun 2010 dengan 5 kantor secretariat daerah, 11 parthner afiliasi dari Sabang hingga Merauke dengan ratusann ribu anggota yang memiliki spirit entrepreneurship. Dimulai dari Bekasi, BISNISJAMANNOW ini akan secara konsisten dijalankan oleh PEgadaian bersmaa IWITA hingga 16 kota besar lainnya. Nama besar Pegadaian yang telah berdiri sejak 1901 (117 tahun) telah mnejadi jaminan branding yang sangat powerful dan diperhitungkan dalam dunia Fintech Indonesia.

Dengan tema, #BISNISJamanNOW Jadilah Agen Pegadaian dan Mandiri Finansial Sejak Dini, kegiatan sosialisasi ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama perempuan di era globalisasi dalam mengakses dan memanfaatkan teknologi informasi dan aplikasi Agen Pegadaian dalam meningkatkan pendapatan dan mandiri finansial sejak dini.

Untuk informasi:

Yulia Rahmawati
Head of Program IWITA
081315100245
Email: iwitakotajakarta@gmail.com

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.