Untuk ketiga kalinya si bungsu Ara, putri kecil kami mendatangi kamar tidur dimana saya terbaring menonton film Chef usai makan malam, dan mengatakan ‘Ara ndak bisa liat bapak…’
Tampaknya dia mulai merasakan gelapnya malam saat Nyepi tahun ini.
Seperti biasa, satu-satunya lampu yang memang dibiarkan masih menyala hanyalah kamar tidur neneknya yang selama ini digunakan oleh si bungsu Ara dan si sulung Mirah. Sudah sejak lama mereka berdua tak lagi mau tidur bareng kedua orang tuanya, dan memilih tidur dengan nenek di kamar tengah.
Kami biarkan berhubung masih memiliki bayi yang belum paham apa-apa soal Catur Brata Penyepian, dan itu diijinkan secara adat.
Sementara di luaran, tak satupun nyala lampu yang tampak sejauh mata memandang.
Sejak memiliki anak, praktis saat malam menjelang saban hari raya Nyepi, saya lebih memilih masuk kamar, menemani mereka hingga tertidur. Beda jauh saat masih berstatus lajang, lebih suka keluyuran di jalanan malam hari bersama sepupu ke kantor desa yang jaraknya sekitar 1 kilometer jauhnya, berjalan kaki.
Karena hanya di Kantor Desa dan Banjar setempat saja lampu seadanya masih diijinkan untuk digunakan. Termasuk menggarap mie instant guna mengganjal perut yang lapar.
Menikmati gelapnya malam saat perayaan Nyepi bertahun lalu, mirip agenda jurit malam saat masih duduk di bangku sekolah, atau ploncoan mahasiswa dimana perjalanan hanya ditemani senter tanpa adanya lampu jalan disekitar kita.
Namun karena kami hidup di tengah Kota Denpasar, satu-satunya hal yang dikhawatirkan saat itu hanyalah persoalan terantuk orang saat berjalan. Gak enak kalo harus mengarah senter kemana-mana.
Jelang usia kepala empat, banyak perubahan yang terjadi. Lantaran mengidap diabetes, saya tak lagi melakukan tapa brata puasa selama kurun waktu tertentu. Memilih untuk mengkonsumsi makanan secara berkala, sesuai saran dokter dan buku kesehatan.
Jalan-jalan hingga pagi esok harinya pun, dicoret dari daftar. Lebih suka istirahat lebih awal agar besok saat Ngembak Geni dijalankan, bisa lebih sehat melaksanakan tugas.
Apalagi tahun ini yang namanya Internet sudah tak lagi bisa diakses secara bebas. Meski yang namanya jaringan 4G LTE nya SmartFren, masih lantjar djaja membantu aktifitas harian, menulisi blog, mencoba memenuhi resolusi Nyepi kali ini.
Selamat malam kawan semua. Sampai bertemu lagi di postingan berikutnya.
Sudah ada segelas Tuak yang menanti didepan mata.
Comments
Post a Comment