Skip to main content

Siap-siap di-UnFollow yah

Kalian yang sempat baca postingan saya Sabtu kemarin, dijamin langsung nyengir kalo sempat baca tanggapan upload video tenggelamnya penataan sungai sebelah sekolah Dharma Praja Gatot Subroto, dekat stand kuliner Taman Kota Lumintang, Senin sore tadi. Padahal baru juga diguyur hujan deras sebentar.

Saya pribadi sebetulnya gak ada maksud politis apapun mengingat Kota Denpasar, kota kelahiran dan kòta dimana saya menetap, kini sudah begitu menarik untuk dinikmati, rupanya menyimpan banyak perubahan yang tak pernah disadari sebelumnya. Salah satunya ya penataan sungai di tekape yang meski belum semegah area pasar Badung, rasanya patut juga diacungi jempol. Cuma sayangnya, kekaguman saya hanya bertahan sebentar seiring air pasang naik yang menenggelamkan pemandangan apik sejauh mata memandang.
Berhubung Jaman Now lagi rame-ramenya Kampanye PilGub kedua pihak, postingan itu jadi dikait-kaitkan dengan Politis deh. Sampai-sampai ada yang berupaya menyinggung soal Hujan di Pantai Pandawa dan Bupati Badung. Hadeh…

Kronologis pengambilan Gambar, berencana olah raga di Taman Kota Lumintang, pas hujan mulai turun sekitar pukul 3.50, saya take gambar pertama layar video bigscreen pk. 3.58 pas berteduh di sebelahnya. Berhubung menyadari ada tempat kuliner, mampir di gerai paling bawah, sate babi dan bakso beranak nya Mbah Joyo. Ambil gambar kedua pas menyadari ada penataan sungai pk. 4.08, dan gak lama sudah hilang di pk. 4.16.

Politis ? Tebak sendiri deh…

Yang seperti ini, siap-siap saja saya UnFollow sementara. Tapi kalopun memang terus berlanjut ya ndak apa-apa juga. Toh ini sudah cara yang paling Halus untuk menghindari berantem dunia maya dan mengorbankan pertemanan yang sebelumnya sudah dipelihara dengan baik. Ketimbang UnFriend atau Block ?

…dan kalau sudah seperti ini, seperti biasa kok saya malah gatel pengen mancing kerusuhan lagi ?
Nanti mau Upload Gambar Sepatu olah raga yang Senin sore tadi saya pake buat Jalan Santai sejam lamanya di alun-alun Kota Denpasar gegara sepatu kets Puma putih yang biasanya menemani, musti basah kuyup pasca hujan deras sekitaran jam 4 sore itu. Bakalan jadi rame karena warnanya yang Merah.
Dicoba ndak ya ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pangan,