Belum juga masa kampanye, suasana media sosial sudah mulai gerah dirasakan.
Setidaknya itu yang terjadi dalam enam bulan terakhir.
Salah satu pertimbangan yang diambil saat keputusan untuk membuka kembali akun FaceBook beberapa waktu lalu adalah meminimalisir akun-akun dengan berbagai kepentingan politik, utamanya mereka yang dulu berseberangan visi memilih berada di pihak om Wowo dan secara rutin dan rajin menyebar hoax terkait pak Jokowi. Itu sebabnya begitu FaceBook memberikan opsi UnFollow pada akun teman yang dimiliki, saya pun melakukan filterisasi secara rutin setiap harinya, agar jangan sama melakukan UnFriend sebagaimana yang pernah dilakukan sebelumnya.
Kasian pertemanan di real world kalo sampe terganggu hanya gara-gara pilkada.
Sebentar lagi, ya sebentar lagi kok. Ndak lama.
Kita bakalan punya Gubernur baru, yang hadir dengan sekian banyak kelebihan dan kekurangannya.
Aura perseteruan pun sudah makin jelas terlihat di antara dua kubu meski salah satunya baru saja mendeklarasikan diri setelah tarik ulur siapa yang jadi Bali 1.
Isu terpenting jaman now yang jadi trending adalah soal BTR atau Bali Tolak Reklamasi dimana kedua calon memiliki arsip jejak digital yang mendukung agenda Reklamasi atau pengurugan teluk Benoa.
Dilema, itu yang saya rasakan secara pribadi.
Jika melihat dari zona kerja, Badung kelihatannya sudah positif pol mendukung KBS. Sementara jika dilihat dari zona tempat tinggal, pesona Rai Mantra begitu unggul untuk dilirik.
Yang sayangnya, masing-masing pun punya kekurangan secara sudut pandang saya pribadi.
KBS minim Prestasi dalam membangun Bali, setidaknya jarang terdengar kiprah nyata Beliau. Sementara Rai Mantra mendapat pasangan yang nggak sreg untuk dipilih. Jadi susah juga mikirnya.
Jangan sampai Golput kalau bisa. Sayang kan kalo sampai 5 tahun kedepan, Bali jadi salah pilih Gubernur macamnya DKI Jakarta itu.
Tapi lain lagi kalo dilihat dari partai pengusung. Kok saya malah cenderung ke Merah ketimbang Biru ya ?
Kalo kalian punya pendapat serupa ?
Comments
Post a Comment