Hujan deras mendadak mengguyur Lapangan Lumintang Denpasar, sore sekitar pukul 3.50 pasca pulang kantor Senin kemarin. Padahal baru juga sempat berjalan santai mengitari jogging track satu putaran. Hanya mencoba memanfaatkan waktu luang sebelum menjemput Intan di les baca Anemone. Rutinitas baru akhir-akhir ini.
Pilihan berteduh jatuh pada atap emperan terdekat sebelah selatan pura yang masih tampak megah. Bingung mau ngapain sambil menunggu, keputusan pun diambil. Mampir ke stand kuliner pinggiran sungai, sambil berharap ada yang hangat-hangat bisa dinikmati, dan terkabulkan.
Kalau tidak salah ada stand sosis bakar kesukaan anak-anak jaman Now, bubur kacang hijau, juga warung kopi bali di sisi lantai pertama. Turun tangga sedikit, ada rombong sate ayam madura, bakso beranak serta mie ayam dan gerai sate babi di pojok selatan.
Kelihatannya enak.
Sempat kaget di awal sebenarnya pas melihat penataan sungai di pinggiran Taman Kota dan sekolah Dharma Praja, yang begitu apik diselesaikan meski belum semegah area Pasar Badung. Cukup singkat untuk mengambil pilihan Sate Babi dan semangkuk Mie Ayam Bakso.
Hujan pun tampak makin deras, menenggelamkan pemandangan yang tadinya begitu mencerahkan pikiran.
Icip-icip makanan di Taman Kota sebetulnya ide yang bagus secara pandangan pribadi. Dimana rangorang yang ingin menikmati waktu santai maupun bersama keluarga kecil, bisa langsung mengisi perut saat lapar tanpa takut dikejar-kejar satpol PP sebagaimana halnya di alun-alun Kota Denpasar.
Asalkan saja bisa tertata rapi begini dan tentu saja bersih. Dijamin nyaman bagi pengunjung atau masyarakat yang sekedad ingin mampir.
Kurang tahu juga bagaimana pengelolaan lapak di stand makanan ini, namun jangan terlalu berharap bakalan menemukan kuliner mantap. Minimal standar baku yang mungkin ingin ditetapkan sebelum berkunjung, bisa diturunkan dulu ke level rakyat. Saya yakin kalian akan memakluminya.
Dengan harga yang ekonomis dan terjangkau, cukup nikmat lah bagi lidah saya yang nDeso ini menghabiskan tuntas santapan yang dihidangkan, hingga hujan pun tampak rela meninggalkan Taman Kota untuk beralih ke tempat lainnya.
Comments
Post a Comment