Selama hampir sebulan terakhir, pola hidup bersahabat dengan Diabetes mulai dilakoni. Keputusan ini diambil setelah Gula Darah terpantau tinggi di awal Januari lalu, pasca beberapa keluhan fisik mulai dirasakan dan sukses membuat galau seisi rumah termasuk tumpahan sampah di halaman blog ini.
Tidak lagi mengkonsumsi Nasi Putih.
Mungkin lebih tepatnya Mengurangi Konsumsi Nasi Putih.
Digantikan dengan beras hitam pembagian jatah Eselon Pemkab Badung yang mulai diberikan sekitar Bulan Desember tahun lalu, dengan rasa yang agak kesat dari nasi putih biasa.
Awalnya agak aneh, namun saat mulai terbiasa, ya dilupakan saja rada anehnya itu.
Namun sekali dua sempat melanggar lantaran dihadapkan pada situasi makan siang yang tidak memungkinkan untuk menemukan opsi makanan yang layak dikonsumsi. Rapat kantoran misalkan.
Mengurangi porsi Makan Siang dan Makan Malam.
Tergolong ekstrem sebenarnya, namun demi Tjap Cowok Cowok Manis bisa segera dikurangi, keputusan ini mulai dicoba juga.
Jadi untuk Makan Siang dengan nasi, diganti dengan menu Sayuran tanpa Daging atau minim Daging. Begitupun Makan Malam, diupayakan ngemil terakhir sebelum jam 19.00. Itupun jenisnya tidak berat, seperti ketela rebus atau semangkuk kacang hijau.
Menyiksa diri ? Bisa jadi.
Tapi kalo bisa lolos dan tubuh memakluminya, saya yakin bisa jalan terus.
Memperbanyak Waktu untuk Olah Raga.
Saya rasa Inti Gaya Hidup seorang penderita Diabetes disamping mengubah Pola Makan diatas, ya rajin-rajin membakar Kalori. Maka itu olah raga pun sekarang mulai rajin dilakoni secara Sadar.
Meski tidak dalam bentuk olah raga yang mudah mengeluarkan keringat seperti lari ataupun angkat beban, hanya jalan kaki dalam tempo cepat, namun pencapaiannya lumayan juga.
Bersyukurlah kini ada perangkat pintar jam tangan Samsung Gear S3 Frontier yang menemani tiap kali aksi ini dilakoni. Minimal jumlah langkah, jarak tempuh atau detak jantung bisa terdeteksi setiap harinya. Kalopun istri mau memastikan saya beraktifitas olah raga atau tidak ya gampangnya tinggal memeriksa aplikasi Samsung Health ini saja.
Termasuk pemantauan Kadar Gula Darah saban pagi pun saya upayakan bisa dicatat disini.
Istirahat Teratur.
Jam Tidur atau istirahat malam, paling lambat 22.00 sudah masuk kamar tidur. Selain menjaga kualitas tidur yang lebih baik, juga menjaga bangun pagi bisa tepat waktu agar bisa melakukan sejumlah aktifitas pagi sebelum masuk kantor. Dan dari aplikasi yang sama pun bisa dilihat masa aktif istirahat tadi berdasarkan kali terakhir mengakses ponsel. Tidak fair sebenarnya, namun lumayan berguna.
Menyadarkan Diri sebagai seorang Penderita Diabetes.
Diantara semua upaya, secara pribadi ini yang paling sulit. Bagaimana meyakinkan diri secara sadar sebagai seorang pengidap Diabetes sehingga secara sadar pula mau tidak mau, suka tidak suka harus mulai mengurangi nafsu makan yang aneh dan enak jaman Now, pula menjaga kesehatan demi anak istri dan orang tua juga teman kantor hingga group whatsapp, serta memperpanjang umur demi melihat pencapaian hidup yang diidam-idamkan.
Sedangkan Upaya Terakhir ya Rajin Menulis.
Menuangkan segala unek unek beban di kepala agar tak menjadi pikiran kalut lebih lanjut yang berpotensi menaikkan kadar gula darah tak terkontrol. Cuma masalahnya ya soal mood saja. Yang hadir tak lagi serutin dahulu.
Harus bisa lebih Optimis dalam menghadapi Hidup.
Keluhannya, paling ndak ya Nyeri sendi pada kaki kiri sudah mulai berkurang meski belum bisa bersila dengan baik laiknya dulu. Lalu lemah lesunya keseharian kini sudah berganti dengan semangat hidup yang baru termasuk beberapa hiburan yang diupayakan bisa dinikmati dengan benar pada jalurnya.
Yang tersisa kini hanya gemetaran pada tangan saat memegang sendok atau piring dan cukup mengganggu. Belum tau juga apa penyebabnya.
Comments
Post a Comment