Skip to main content

5 Tempat Makan Khas Sunda Bernuansa Alam di Lembang

Sumber : tempatwisataindonesia22.blogspot.co.id

Jalan-jalan ke ke Lembang tentu incaran utamanya adalah berwisata di alam. Mencari kesejukan udara dan ademnya suasana khas Lembang yang ngangenin. Usai berwisata tentu perut perlu diisi, berada di tanah parahyangan tak lengkap jika tak menyantap menu Sundaan yang khas dengan sambel terasi dan lalapan segarnya.
Biasanya di tempat wisata juga dilengkapi dengan fasilitas restoran, tapi terkadang harga dan rasa jauh dari ekspektasi. Tak sedikit pula wisatawan yang lebih memilih mencari tempat makan diluar area wisata demi kenyamanan dan kenikmatan rasa makanan.
Tak perlu jauh mencari di daerah Kota Bandung, di Lembang sendiri ada banyak resto yang menyajikan makanan khas Sunda yang tak perlu diragukan rasanya. Bahkan beberapa diantara sering didatangi artis-artis ibukota dan jadi tempat shooting. Berikut 5 tempat makan khas Sunda bernuansa alam yang ada di Lembang.

Sapu Lidi

Ini nih salah satu resto di Lembang yang sering nonggol di televise nasional karena memilki tempat yang oke punya, namanya Restoran Sapu Lidi. Berbeda dengan resto Sunda yang kental dengan nuansa bambunya, di resto ini gazebonya berbahan kayu-kayu besar berwarna coklat dengan atap dari jerami. Sajian menu berupa masakan Sunda yang hampir semua dibungkus atau dialasi dengan daun pisang.
Beragam nama makananya pun sangat Bandung pisan karena menyelipkan kosa kata Bahasa Sunda seperti Ikan Lieur, Sate Ayam Edan, Tahu Kukuliringan dan masih banyak yang lainnya. Suasana pedesaannya pun lebih terasa karena gazebo-gazebonya berada diantara sawah-sawah. Tak hanya sekedar tempat makan, ternyata Sapu Lidi juga dilengkapi dengan galeri serta resort yang tiap kamarnya berada di atas kolam. Untuk menuju ke tiap rumah joglonya, pengunjung harus menaiki sampan terlebih dahulu.
Meskipun jika kamu ingin ke Bandung tak perlu mencari tiket pesawat, tapi tak ada salahnya kamu cek harga penerbangan Bandung-Malaysia lho. Kadang-kadang malah lebih murah berangkat dari Bandung daripada dari Jakarta.

Dusun Bambu
Memiliki 3 restoran dengan konsep dan menu makanan yang berbeda, pengunjung tetap bisa makan masakan khas Jawa Barat di resto Bamboo Gazebo Saung Purbasari. Letak gazebonya yang berada di pinggir danau akan membuat kegiatan makan bersama kelurga makin syahdu karena ditemani dengan pemandangan yang memukau dan tentunya instagramable.
Di resto ini kamu bisa pesan menu yang Sunda pisan seperti nasi liwet, lotek, karedok, dan beragam pepes. Sehabis makan pengunjung bisa berkeliling untuk melakukan kegiatan lain seperti bermain Balad Lodaya, menanam padi di Paddy Field, atau berbelanja di Pasar Khatulistiwa. Dusun Bambu juga terkenal loh dengan paket menginap ala “Glamour Camping” dengan fasilitas wah dan harga yang sesuai.

Kampung Daun
Memiliki area sekitar 3 hektar, Kampung Daun memiliki banyak puluhan saung untuk menampung pengunjung. Terasa kental dengan suasana alam yang penuh dengan rimbun tanaman juga sungai kecil, Kampung Daun Culture Gallery & Café sudah ada sejak tahun 2010. Terkenal dengan menonjolkan budaya tanah Parahyangan, café ini juga banyak dikunjungi pejabat-pejabat dan tamu asing.
Tak hanya menikmati sajian tradisional Indonesia saja, café ini juga menawarkan menu western. Pengelola memanfaatkan area yang luas dengan menempatkan kios-kios jajanan Bandung, aksesoris, dan juga oleh-oleh di area pintu masuk. Untuk menuju ke saung-saung makan, pengunjung harus jalan terlebih dahulu melewati area ini dan reservasi tempat di bagian resepsionis.

Gubug Makan Mang Engking
Jauh dari kata “gubug” tempat makan satu ini juga memberikan pengalaman makan di saung bambu dengan pemandangan kolam atau orang sunda biasa menyebutnya “balong.” Memiliki menu juara gurame cobek dan udang bumbu mentega, tempat makan ini selalu ramai setiap hari. ada juga menu lain seperti karedok,olahan sapi maupun ayam yang juga dilengkapi dengan sambal dadakan yang nikmat. Untuk menyantap menu lengkap dengan harga lebih murah, resto ini juga menyediakan pilihan paket yang bisa disesuaikan dengan jumlah pengunjung.
Memiliki fasilitas mushola dan kamar mandi yang bersih juga parkiran yang luas, pengunjung betah berlama-lama di Gubug Makan Mang Engking ini. Resto Mang Engking juga memiliki beberapa cabang yang tersebar di Bandung dan sekitarnya.

Natural Resto And Strawberry Land
Memiliki area yang cukup luas yakni leboh dari 1 hektar, pengelola tak hanya membangun resto saja namun sekaligus wisata petik strawberry. Pengalaman ini hanya bisa didapat di Natural Strawberry Land Lembang, tempat makan yang sekaligus menawarkan wisata petik strawberry. Kelebihan strawberry yang merupakan buah tak kenal musim tentu membuat pengunjung bisa kapanpun berkunjung.
Ada tiket masuk khusus jika ingin wisata petik strawberry, namun setelahnya bisa makan buah strawberry di kebun sepuasnya tetapi jika ingin dibawa pulang perlu membayar sesuai dengan timbangan buahnya. Berada di Jl Tangkuban Perahu no 109, Lembang, wisata ini tentu menyajikan masakan khas Sunda yang bisa dinikmati bersama keluarga maupun sahabat. Ada dua pilihan tempat makan yakni di ruangan besar yang memanjang di atas kursi dan meja atau lesehan diatas saung bambu dengan suasana yang lebih privat.

Nah, kalau mau menginap di beberapa tempat makan yang sekaligus punya tempat penginapannya ini, kamu bisa cek daftarnya di Reservasi.com. Selain lebih lengkap, kamu juga bisa mendapatkan harga promo hotel terbaik dengan diskon murah setiap harinya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pangan,