Entah kenapa, dalam sebulan terakhir pikiran ini cenderung kosong dan saya menjadi sedikit bicara. Ini dirasakan oleh Istri yang kemarin sempat mengungkapkan keheranannya di sela perjalanan pagi menuju kantor. Agak khawatir juga tambahnya.
Meskipun secara kesibukan sejak awal bulan Januari bisa dikatakan sudah lebih reda ketimbang tahun lalu, namun pikiran sepertinya masih dipenuhi beban dan hutang pekerjaan yang belum terselesaikan. Apalagi pertengahan bulan ini biasanya Pemeriksa akan hadir dan menyita waktu kurang lebih hingga lima bulan kedepannya. Saya yakin bakalan melelahkan.
Disamping itu kejenuhan akan suasana kerja makin melengkapi semua keluhan yang belakangan saya rasakan. Termasuk pening kepala sisi belakang makin membuat hari-hari tak nyaman. Serasa kesambet apa gitu.
Hingga keluarga sempat terpikirkan untuk bertanya lebih jauh pada orang pintar akan hal ini.
Saya yang biasanya ceria dan banyak bicara baik pada istri ataupun tiga anak yang saban malam bikin rumah macam kapal pecah, mendadak terdiam seribu bahasa hari demi hari.
Sunyi dan sepi sekali.
Uniknya, hal yang sama pula dirasakan mertua saat berkunjung beberapa waktu lalu. Saya hanya menyapa sebentar lalu tidur. Tanpa kalimat apa-apa lagi.
Penat.
Serius…
Comments
Post a Comment