Sepekan mengulik lebih dalam ponsel Android Nubia M2, ada beberapa hal yang dapat saya tarik sebagai pertimbangan untuk kalian semua…
Pertama, soal kemampuan Kamera.
Mengingat tagline yang dijual adalah Mobile Photography Expert, Nubia M2 pantas saya acungi jempol untuk keberaniannya menyematkan 16 fitur kamera dslr profesional yang dapat diakses sedemikian mudahnya oleh pengguna. Plus 9 filter tambahan baik pada opsi pengambilan gambar maupun video pada ponsel.
Pun demikian dengan opsi Editingnya yang bisa dikatakan merupakan gabungan dari beberapa aplikasi foto editor kenamaan di pasar Google. Entah itu kaitan pewarnaan, tambahan border atau bingkai, tulisan, maupun kolase. Semua ada.
Itu artinya, kalian ndak lagi perlu menginstalasi apapun kaitan dengan perekaman gambar dan momen penting, juga membuka banyak jendela yang tentu saja akan menghabiskan resource internal storage ataupun RAM.
Mengesankan tentu saja.
Kedua, soal fitur tambahan.
Jujur saja, saya pribadi suka dengan fitur Long Screenshot, satu dari tiga fitur yang berkaitan dengan pengambilam gambar layar. Amat sangat membantu bagi saya yang seorang Blogger, berbagi tulisan panjang kepada banyak orang, melalui sebuah gambar statis.
Selain itu ada opsi Dual Instance, yang memungkinkan adanya Dua Akun dalam satu ponsel, tanpa proses Root atau oprek lebih jauh.
Semua bisa dilakukan dengan sekali tekan.
Voila, bisa terwujud begitu saja.
Ketiga, adanya fitur-fitur tersembunyi atau pengaturan lebih jauh bagi perangkat.
Misalkan saja fungsi Edge, pinggiran layar yang serupa kaca melengkung, meski tak seelok Edge versi Samsung, namun bisa diatur untuk beberapa fungsi tambahan.
Edan.
Saya sendiri ndak menyangka tim pengembangan Nubia bakalan melakukannya sejauh itu. Bahkan di perangkat Samsung Galaxy A9 Pro yang saya pegang pun rasanya ndak ada pengaturan tambahan lebih lanjut.
Juga ada pengaturan kamera depan, apakah akan menghasilkan gambar mirror atau sebaliknya ?
Pun ada opsi penambahan watermark dalam setiap pengambilan gambar yang dilakukan pengguna.
Bahkan fitur Beauty yang rupanya bisa diaktifkan permanen tanpa harus memilihnya dari opsi tambahan pada kamera. Ini sekaligus menyanggah pendapat tetangga sebelah yang menyampaikan kekurangan fitur Beauty pada ponsel Nubia M2.
Lalu ada juga opsi pengaturan icon pada layar depan, yang menyajikan nampan tambahan pada bagian bawah layar (semacam docking sementara) untuk menampung icon aplikasi ataupun permainan yang ingin dipindahkan ke halaman sebelahnya.
Meski demikian, ada juga kekurangan yang tampaknya menjadi kelemahan bagi ponsel Nubia M2 kedepannya.
Satu, persoalan Harga.
Di kisaran harga jual 4,3 Juta, Nubia M2 bakalan bersaing dengan sejumlah vendor ternama yang sudah lebih dulu menancapkan cakar tajam mereka di tanah air.
Katakanlah iPhone SE, BlackBerry Aurora, Luna, Lenovo P2 Turbo, Vivo V5s, Oppo F3, Asus Zenfone 3, Sony Xperia X, Samsung Galaxy A5 dan tentu saja Nokia 6 si pendatang baru.
Meskipun M2 menawarkan kelebihan dari sisi kamera setara profesional, mengingat Nubia masih tergolong pendatang yang benar-benar baru, rasanya agak sulit untuk bisa bersaing lebih jauh jika tidak memperhatikan betul yang satu ini.
Maklum, angka segitu bagi pasar lokal sudah masuk ke golongan menengah keatas.
Kedua, opsi slot sim card tambahan, yang rupanya menjadi satu dengan kartu memory tambahan.
Ditengah gejolak tarif internet dan ketidakstabilan jaringan di tanah air, rasanya agak susah bagi konsumen termasuk saya untuk bisa setia pada satu operator saja. Sehingga opsi yang bisa dilakukan adalah menggunakan slot sim utama untuk bergontaganti paket data, sementara slot sim lainnya untuk nomor utama, yang digunakan untuk voice call dan sms.
Sementara itu, trend penyimpanan data sepertinya selalu dirasa kurang. Apalagi hanya 64 GB yang biasanya secara sisa hanya bisa digunakan kisaran 50 GB saja. Kalian yang punya kebiasaan selfie dan ambil gambar sesuka hati plus unduh filem, musik dan semacamnya bakalan mengandalkan betul slot kartu memory tambahan guna membackup semua itu. Nah kalo slot ini sudah tergunakan untuk sim card, maka pengguna diberikan 2 pilihan. Mau ambil yang dual sim dengan keterbatasan ruang simpan, atau satu sim plus tambahan space untuk penyimpanan ?
Ketiga, seperti biasa ya ketersediaan Asesoris yang bisa diambil untuk mempercantik tampilan ponsel di mata kolega. Dari screen guard, leather case dan semacamnya.
Mengingat Nubia M2 merupakan pemain yang benar-benar baru, sangat wajar apabila persoalan ini masih menemui kendala atau minimal masih terbatas. Meskipun infonya dari sisi penjualan, semua ini tersedia dalam paketnya. Cuma untuk memuaskan selera yang berbeda tampaknya agak sedikit susah. Karena ada beragam model yang tersedia di pasaran. Dari case minimal atau bening, case dengan hiasan, leather kulit dengan fungsi dompet, leather lubang pada layar depan atau yang tahan banting. Weleh…
Terakhir, tentu saja soal Layanan Purna Jual.
Inilah yang paling sering dipertanyakan oleh Konsumen sejauh ini.
Infonya sih Nubia menyediakan layanan gratis ongkos antar Go-Jek untuk pengiriman perangkat yang bermasalah ke Pusat Layanan Service yang ada di masing-masing Kota besar. Misalkan saja untuk Denpasar bisa disambangi di seputaran jalan Imam Bonjol. Cuma tetep aja masih menjadi satu pertimbangan bagi konsumen ketika memilih ponsel di kisaran harga tadi.
Agak beresiko’ istilahnya.
Nah. Kira-kira begitu sih sesi ulasan www.pandebaik.com sejauh ini terkait ponsel Nubia M2.
Bagi yang kurang berkenan, mungkin bisa menambahkan atau memberi masukan di kolom komentar, sedang yang masih menjadi pertanyaan, monggo kita diskusikan lebih lanjut.
Comments
Post a Comment