Ketika mendapati fakta bahwa agenda hari ini kacau dan kunjungan ke lapangan dibatalkan sepihak, sempat terpikirkan untuk mengajukan perubahan jadwal terbang balik pulang ke Bali ke pagi ini.
Tapi bersyukur pimpinan punya inisiatif lain.
Kami tetap berkunjung ke salah satu lokasi kegiatan yang tadinya menjadi agenda, dan pengajuan perubahan skejul terbang disepakati geser ke sore hari.
GA 420 pukul 16.35.
Ini merupakan pengalaman pertama saya melakukan perubahan jadwal agenda terbang. Rumit juga mengingat proses gak segampang yang saya bayangkan di awal, tinggal pencet sana sini dan selesai.
Namun harus mengorbankan sejumlah pulsa untuk melakukan kontak ke maskapai, mencatatkan nomor kode booking, nomor tiket, dan lain lain. Harus menunggu 2 menit tiap kali transaksi diproses, dan mengulang kembali proses dari awal ketika telepon terputus. Aduh…
Tapi ndak apa deh… yang penting kita pulang.
Cuma ya gitu…
Jadi sedikit terburu-buru buat packing. Terlanjur diturunkan semua isi tas di hari pertama kemarin. Gak bisa leyeh-leyeh lagi. Harus lanjut kerja lagi.
Ini kali kedua saya menjejakkan kaki di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Yang pertama pas pengalaman nyariin Uber tempo hari trus dapet Driver Tua. Hehehe…
Keren dan Megah. Ya menurut saya pribadi sih ya.
Suka banget dengan desainnya yang meski masih kalah bagus dengan desain Bandara kami di Ngurah Rai Bali. Ini skalanya ya lebih mirip di luar negeri.
Gak sempat lagi beli oleh-oleh kawan. Jadi maaf saja. Tas rasanya sudah numplek gegara nggak punya waktu buat berkemas, diburu jadwal ke lapangan dadakan tadi pagi. dan kepala juga sudah numplek berisikan ide postingan yang hingga sore tadi masih malas buat dituangkan.
Maka jadilah sebagian besar waktu menunggu didalam pesawat, digunakan buat menulis. Draft postingan, untuk dipublikasi saat mendarat di Bali nanti.
Well, kira-kira begitu cerita perjalanan kali ini.
Singkat dan Padat.
Serta penuh cerita.
Semoga kali lain bisa lebih baik lagi.
Comments
Post a Comment