Skip to main content

(Tidak Sengaja) Mengaktifkan Kembali Akun FaceBook

Sejak awal keputusan diambil, sebenarnya apa yang dikeluhkan sudah sesuai dengan harapan.
Sehingga bisa dikatakan bahwa penonaktifan akun FaceBook tahun sebelumnya, memang tepat adanya.

Namun ketika bicara soal ‘kesempatan’ sebagaimana motivasi yang rutin disampaikan mas Hendra WS lewat eMail, tampaknya saya banyak melewatkan peluang yang sedianya mampu digiring dari halaman FaceBook untuk bisa berkunjung ke halaman blog, sebagai satu-satunya potensi yang dimiliki di dunia maya. Sayang memang.

dan Ketika traffic makin menurun, terlepas dari kualitas postingan yang tidak lagi menarik perhatian netizen ataupun era yang sudah berpindah ke Vlog sementara halaman www.pandebaik.com dan saya selaku pemilik dan pengelola tampaknya tidak mampu menyesuaikan konten, belajar dari mentor Dokter Made Cock pemilik akun Twitter Blog Dokter yang telaten menjaga sumber daya yang beliau miliki, mau tidak mau terjun kembali ke akun sosial media terbesar demi mengais kembali kunjungan yang pernah ada.

Membuat akun baru tentu saja tidak sulit, demikian halnya mengingat kembali daftar teman yang pernah dimiliki lantaran mesin FaceBook akan memudahkan semua proses itu. Namun untuk menggunakan alamat email yang sama rupanya tidak disarankan oleh pihak FaceBook mengingat akun PanDe Baik pernah menggunakan sebelumnya. Eh ? Apa ?

Ternyata FaceBook tidak benar-benar menonaktifkan dan menghapus permanen akun FaceBook yang pernah kita miliki. Dengan kata lain, Facebook akan menutup buku yang kita punya dan menyimpannya sehingga ketika dibutuhkan, semua bisa kembali lagi seperti membalikkan telapak tangan.
Halah…

Jadi kaget, pas mengetahui fakta bahwa apa yang pernah disharing dalam kurun waktu bertahun-tahun lalu masih bisa dicari meskipun sebulan lalu tak tampak dalam hasil pencarian mesin Google. Edan… Ini gunanya server raksasa FaceBook.

Maka itu, akun FaceBook ‘PanDe Baik‘ tampaknya akan mulai digunakan kembali, namun sesuai tujuannya, sementara waktu dikhususkan untuk sharing konten blog demi menjaring kembali kunjungan yang dulu hilang. Sedang proses interaksi, agar tak menimbulkan kembali keluhan terdahulu, bakalan dibatasi semampunya. Termasuk opsi meng-Unfollow beberapa Akun tanpa meng-Unfriend mereka.

Kira-kira begitu.

Btw, kalian sudah temenan dengan saya di FaceBook ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.