Satu bulan belakangan ini, saya dibebani tanggung jawab untuk menyelesaikan proses Verifikasi Usulan Bantuan Rumah di Kabupaten Badung untuk Tahun Anggaran 2017 bersama tim kerja yang pada akhirnya dibagi dua untuk lebih mengefektifkan waktu kerja dan produktifitasnya. Satu tim terdiri dari 7-8 group dilepas ke lapangan dan saya komandoi satu persatu, tim yang lain tetap standby di kantor untuk melakukan tabulasi data hasil verifikasi lapangan tadi.
Sungguh nikmat rasanya menjalani rutinitas baru setelah bosan membidani Jalan Lingkungan selama 3,5 tahun kemarin.
Proses Verifikasi Usulan Bantuan Rumah di Kabupaten Badung ini merupakan awal kegiatan sebelum nantinya akan menurunkan bantuan rumah bagi 1.700an Rumah Tangga Sasaran yang dibagi atas 625 RTS untuk pembangunan rumah baru dengan nilai bantuan sebesar 55 Juta Rupiah per RTSnya, 625 RTS untuk Peningkatan Kualitas Rumah Sehat atau PKRS yang hingga tahun ini masih ditangani oleh Dinas Sosial dengan nilai bantuan sebesar 30 Juta Rupiah per RTSnya, 440 RTS untuk Peningkatan Kualitas rehab ringan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR dengan nilai bantuan sebesar 15 Juta Rupiah per RTSnya, dan terakhir Bantuan Rumah akibat Bencana bagi 20 RTS lainnya.
Total anggaran yang digelontorkan oleh Bupati Badung ini adalah 60an Milyar Rupiah hanya di tahun 2017 ini dan akan berulang di tahun berikutbya hingga target Tuntas pada tahun 2019.
Menarik Bukan ?
Adapun proses Verifikasi Usulan Bantuan Rumah di Kabupaten Badung ini sebenarnya sudah dimulai pada bulan Maret lalu, namun setelah melakukan dua kali Evaluasi pelaksanaan kegiatan tampaknya masih jauh dari harapan. Sehingga dalam dua minggu terakhir, diputuskan untuk merombak pola dan metode survey lapangan.
Tantangan inilah yang nyaris membuat saya pribadi jarang menulisi blog lagi mengingat waktu kesibukan yang luar binasa namun memberikan inspirasi lebih untuk dituliskan. Hanya inspirasi, belum sampai ke waktu menuliskannya. Hehehe…
Proses ini berjalan sedemikian rupa diawali dengan invasi tim ke Desa Taman Kecamatan Abiansemal, lalu menyebar di sisi Mengwi Selatan, lanjut menyusur ke wilayah Utara. Satu demi satu Desa/Kelurahan yang data usulannya kami miliki, dituntaskan agar tahun depan, harapannya tak ada lagi proses yang sama berulang kembali.
Bagaimana cerita dibalik itu semua ?
Simak di postingan berikutnya.
Comments
Post a Comment