Hari yang cerah…
Tapi aku lebih memilih untuk bangun agak siang dari biasanya.
Capek…
Selama empat hari terakhir, ditugaskan mendampingi BPK untuk turun ke lapangan memeriksa apakah paket kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan uang rakyat Badung anggaran tahun lalu, tergolong fiktif atau tidak.
Secara visual, tentu ini bisa dijawab. Namun belum mencapai persoalan kualitas atau lainnya.
Tinggal tunggu waktu.
Sekurangnya ada 18 paket yang diambil secara acak oleh Pak Agung Kusuma, anggota tim BPK Perwakilan Bali, dari enam kecamatan yang ada.
Sungguh melelahkan, tapi jauh lebih melelahkan jika melihat dari sudut pandang BPK. Kami hanya mengantarkan Beliaunya saja.
Ada beberapa catatan yang diinfo selama perjalanan kemarin. Dari kerusakan minor yang terpantau oleh mata hingga kemungkinan adanya teguran atas perencanaan lantaran satu dua objek dikerjakan masuk ke ranah pribadi. Satu hal yang sudah kerap diingatkan, namun rasanya belum ada perubahan.
Tapi syukur, semua itu telah dilewati dalam 3,5 tahun terakhir. Saat ini tugas yang diemban bisa dikatakan jauh dari fisik yang dulu penuh aroma politisasi.
Meski belum bisa dinikmati, namun setidaknya ada harapan bisa lebih tenang menjalani hari.
Jumat hari pendek.
Tapi tampaknya aku memilih untuk ngantor agak siang.
Dua hari kemarin, pemeriksaan tembus hingga jam 7 malam. Gegara jarak yang jauh dari kantor Puspem.
Nyampe rumah sudah nda sempat lagi untuk bercengkrama dengan anak dan istri. Langsung tepar, mandi dan boboin si bungsu. Sekalinya terbangun, waktu sudah menunjukkan tengah malam. Sementara kualitas tidur selalu kurang lantaran Ara lebih sering terbangun di malam hari, menangis, menendang-nendang atau minta garuk punggung.
Anak nakal… tapi bikin gemas.
Meski sudah tiba di area Puspem sejak tadi, mobil kuparkirkan didekat kantor LPSE yang dikelilingi puing bangunan lama.
Aku ingin diam sejenak.
Comments
Post a Comment