Tadinya saya nda berniat sedikitpun untuk menggantikan ponsel premium besutan SmartFren yang sudah dijabani sejak Oktober 2015 lalu.
Hisense PureShot+ HS L695.
Ponsel berjaringan 4G LTE dengan layar lebar dan dual slot sim card, sudah lebih dari cukup menggantikan Samsung Galaxy Note 3 yang dulu pernah saya banggakan.
Hanya saja, dalam perjalanan di akhir tahun kemarin, saat kesibukan begitu banyak, saya kerap kewalahan menangani pekerjaan sementara yang namanya ponsel sebagai satu-satunya media komunikasi dan modal kerja, tampaknya sudah nda mampu lagi melayani jam kerja saya dari pagi hingga sore hari. Perlu slot colokan listrik terdekat yang hampir selalu diganggu dengan dering telepon dan update kerjaan, sehingga memaksa ponsel harus dicabut kembali dari tempatnya berdiam diri.
Hal sama ketika digantikan dengan power bank yang pula tampak kurang nyaman saat digunakan berkomunikasi secara bersamaan.
Disamping itu pula, tampaknya kelelahan yang amat sangat pada kinerja ponsel menyebabkan keluhan-keluhan yang disampaikan terakhir terkait penggunaan ponsel Hisense PureShot+ November lalu makin menjadi.
Maka dengan mempertimbangkan beberapa hal tambahan, dihibahkanlah ponsel bongsor ini kepada Bapak yang tempo hari sempat kelabakan gegara Nokia X yang Beliau pegang mengalami Factory Reset kedua kalinya tanpa sebab.
Berbekal spesifikasi standar ponsel impian yang saya tuangkan melalui postingan Pergantian Note 3 ke PureShot+, yaitu internal storage 32 GB, RAM minimal 2 GB dan slot Dual SIM terpisah, kini musti ditambahkan satu kriteria lagi, terkait daya tahan yang lebih lama ketimbang ponsel yang pernah dipegang sebelumnya.
Maka dipilihlah Samsung Galaxy A9 Pro 2016.
Mau tau apa saja kelebihannya ?
Yuk simak di tulisan berikutnya.
Comments
Post a Comment