Saya sama sekali ndak menyangka. Jika satu dari seratusan kegiatan yang dipaksakan kepada saya untuk ditangani dan dikelola, harus mengalami pemutusan kontrak ditengah jalan.
Sialnya ini semua terjadi akibat keteledoran semua pihak termasuk saya sebagai PPKnya.
Damn !
Sialnya lagi, si Rekanan Pelaksana kabur tanpa berita. Lengkap dengan semua uang muka yang sudah terlanjur dicairkan tanpa ada pengembalian, dan zero progress di lapangan.
Anjing !
Ketololan manajemen dalam menjalankan paket kegiatan di akhir tahun, begitu bathin saya sejauh ini.
Terlalu Percaya, menjadikan semuanya bumerang.
Bisa jadi ini satu wujud jeweran dari Tuhan kepada saya. Untuk tidak main-main dengan pengelolaan uang negara. dan bahwasanya satu cara itu dilalukan dengan uji coba sebuah paket kecil, ya paket kecil, dimana secara nilai apabila harus dibayarkan secara dadakan, masih bisa ditalangi meski harus menghabiskan tabungan yang ada.
Bangke memang jadinya…
Ini menjadikannya sebuah pengalaman pertama. Sebuah kejutan pertama yang membuat shock dan terhenyak. Bahkan suasana liburan tahun baru ini pun jadi tak bermakna karenanya.
Ada banyak catatan yang diakibatkan menjadi sebuah peringatan bagi kami semua. Bahwa Kepercayaan pada Rekanan tak bisa begitu saja diberikan. Ada banyak peluang penyimpangan saat kami nekad melakukannya.
Tapi ini seperti mengorbankan diri sendiri…
Sekaligus mengajarkan agar bisa lebih selektif menerima tugas, beban dan tanggung jawab.
Kuantitas yang berlebihan, hanya akan membunuh kita pelan-pelan.
Comments
Post a Comment