Skip to main content

Internal Storage 32 GB, Buat Apa ?

Di awal kemunculan barisan ponsel Android terdahulu, minimnya ruang penyimpanan internal kerap menjadikannya masalah. Mengingat ada sejumlah besar aplikasi dan permainan yang menggoda iman untuk dicoba dan ditanamkan dalam badan ponsel.
Salah satu alternatif solusi yang paling sering ditawarkan jaman itu adalah pemindahan aplikasi ataupun permainan yang membutuhkan ruang besar dari internal ke kartu memori eksternal. Hal yang tidak mudah dilakukan begitu saja tentunya.
Karena minimal harus ada aksi Rooting ponsel, yang jika masih nekat dilakukan biasanya bakalan menghanguskan garansi resmi dari vendor tersebut.

Tapi itu sudah jauh terlewati.

Ponsel Android jaman sekarang, rata-rata sudah mengadopsi besaran internal storage atau ruang penyimpanan minimal 4-8 GB untuk yang terjangkau oleh kantong, bahkan ada juga yang sudah memberi lebih yaitu 16 GB untuk tipe-tipe kelas menengah.
Namun bagi saya pribadi, ukuran segitu ya tetap saja masih berasa kurang.

Pengalaman terakhir menggunakan ponsel Hisense PureShot+ menggantikan Samsung Galaxy Note 3, sangat terasa jelas perbedaannya. Dari 32 GB turun ke setengahnya.
Yang entah bagaimana porsi pengaturan defaultnya, hanya bisa diisi dengan data tambahan sekitaran 4 GB saja. Ukuran ini setelah beberapa aplikasi standar baku ponsel kerja sudah terinstall dan dijalankan.
Dalam posisi normal, ukuran ini bakalan sedikit berkurang untuk menyimpan cache dan temporary files lainnya, sehingga pengguna musti rajin-rajin membersihkan ponsel menggunakan utility Cleaner.
Hal yang jujur saja, sangat jarang saya lakukan saat menggunakan Note 3 sebelumnya.

Internal Storage akan dirasa kurang apabila aktifitasmu terhadap ponsel tergolong spesial.

Instalasi aplikasi ataupun permainan, bisa jadi akan mentok ketika sisa internal storage sudah mulai menipis. Ini kerap dirasakan pada ponsel Android harga terjangkau tadi. Karena rata-rata lokasi penyimpanan diposisikan pada Internal Storage. Meski memang ada aplikasi maupun permainan yang ditempatkan di eksternal.

Sehingga dalam perkembangannya, besaran Internal Storage minimal 32 GB untuk sebuah ponsel Android menjadi standar baku bagi saya tempo hari, apabila itu menjadi pilihan pembelian baru. Namun jika tergolong gifted ya nerimo nerimo aja. Hehehe…

Ukuran 32 GB Internal, khusus akan saya gunakan untuk penyimpanan aplikasi dan permainan semendesak apapun kebutuhannya. Karena data tambahan seperti foto, video, musik dan dokumen lainnya, akan secara berkala dipindahkan ke kartu memori eksternal yang memang dibeli khusus berukuran 64 GB demi mendapatkan kepuasan yang terbaik.
Minimal bisa digunakan untuk menyimpan sejumlah film berdurasi jam sebagai teman dalam sebuah perjalanan panjang atau dinikmati saat menunggu dalam kebosanan.

Lalu ponsel Android apa saja yang tergolong mampu memenuhi harapan saya akan ruang penyimpanan yang besar dan lega ? 32 GB ?
Yuk intip barisan ponsel Android tersebut di postingan berikutnya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.