Skip to main content

Nikmati Liburan Akhir Pekan, Berburu Hotel lewat Traveloka

Dua tahun terakhir rasanya saya lebih suka melewatkan waktu libur di akhir pekan dengan cara menginap di obyek wisata tertentu atau penginapan terdekat dari lokasi wisata yang beken dikenal dekat dekat rumah. Tentu dengan mengajak anak-anak serta, ikut dalam misi liburan, refreshing suasana dan menebus rasa bersalah karena hingga kini, saya belum pernah mengajak keluarga berwisata ke luar daerah, di sela perjalanan dinas yang saya lakukan selama ini.
Sebagaimana yang sering dilakukan oleh ratusan PNS di luar sana.

Maka Bedugul, Ubud, hingga obyek wisata Air Panas Penebel pun coba dilakoni satu persatu.

Meski tidak di setiap akhir pekan, berhubung terkendala agenda, biaya dan juga kesempatan, namun minimal momen tertentu kami upayakan bisa dimanfaatkan dengan baik.
Libur panjang, Lebaran atau Libur sekolah, coba disempatkan sekali dua untuk bersantai sejenak dua hari satu malam tanpa beban.
Membunuh ponsel dan menikmati Quality Time bersama keluarga.

Adalah Traveloka. Satu diantara banyak pilihan aplikasi yang saya manfaatkan untuk mencari tahu hotel atau penginapan yang ada di sekitaran lokasi atau obyek wisata yang ingin kami kunjungi.
Dengan memasukkan tujuan destinasi juga waktu menginap, Traveloka akan memberikan sejumlah hasil berdasarkan tingkat kepopuleran review dari mereka yang sebelumnya pernah memanfaatkan aplikasi untuk melakukan hal serupa.
Bila dibutuhkan, tersedia beberapa pilihan filter lanjutan diantaranya kisaran biaya, fasilitas yang diharapkan ada, hingga nilai review atau kelas dan bintangnya.
Cukup memuaskan kok hasilnya.

Namun untuk langkah pemesanan hotel, saya lebih suka menghubungi nomor kontaknya langsung ketimbang memesannya lewat aplikasi Traveloka. Secara harga biasanya dapat lebih murah lewat negosiasi, pula info fasilitas bisa lebih akurat didapat. Karena dalam versi web terkadang semua hal tersebut jarang diUpdate sesuai kondisi terbaru. Termasuk soal ketersediaan kamar.
Untuk dapat melakukannya, kita bisa memanfaatkan halaman Google, mencari tahu nomor kontak berdasar nama hotel atau penginapan yang dituju. Termasuk peta lokasi yang dapat dihubungkan dengan Maps milik Google agar tidak tersesat saat waktu keberangkatan tiba.

Ada beragam kesan dan tips yang saya dapatkan kemudian. Setelah berproses dan menikmati hasil buruan sendiri.
Bahwa untuk kebutuhan refreshing suasana, kelak kami akan memilih akomodasi terdekat dari obyek wisata yang diinginkan. Agar bisa lebih pagi mencapai lokasi tanpa macet dan halanga lainnya.
Sedangkan untuk kebutuhan bersantai, kami akan memilih paket yang menyediakan fasilitas kamar double atau family room, atau satu villa dengan menyertakan kedua orang tua ikut serta. Secara tenaga mereka bisa dimanfaatkan juga untuk menjaga anak-anak disela aktifitas di lokasi. Hehehe…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.