Skip to main content

Mengurus Perpanjangan SIM ? Mending pake Calo atau Siap Mental Lahir Bathin

Oke deh.
Jujur, saya agak bingung dengan proses perpanjangan SIM kali ini.
Jalan ceritanya beda jauh dengan Tulisan sebelumnya yang Gak Sampe Sejam Tanpa calo di Poltabes (2009)
Dan lagi-lagi, karena berkeinginan mengurus perpanjangan SIM Tanpa Calo sebagaimana jargon yang dikenal di seputaran lingkup kantor Poltabes Denpasar, sayapun berbaik sangka sebagai seorang masyarakat yang Baik pagi tadi.

Pertama soal Surat Keterangan Sehat. Lokasi dokter yang dulunya ada disisi timur Poltabes, kini sudah berpindah ke belakang supermarket Citra, sebelah barat Poltabes. Yang secara papan namanya tertera buka jam 8.00, namun sampai jam 9.00 rupanya belum ada yang membuka railing doornya. Akhirnya kami putuskan ke Puskesmas Kerobokan, dan setelah antre 10 nomor, Surat Keterangan Sehat pun kami dapatkan.

Oh iya, Upaya kali ini melibatkan Istri saya yang masa berlaku SIM A sudah lewat dari Oktober Tahun lalu. Saya sendiri baru 2 bulan lewat. Lokasi pengajuan di Poltabes Denpasar, sekitar pk. 8.30 pagi.
Nah, pas nyampe di Poltabes pasca pencarian SKH, Istri meluncur lebih dulu sedang saya masih kebingungan mencari Parkir kendaraan.

Masuk ke Proses Awal Pengajuan SIM, kami berdua diminta memeriksa dahulu identitas yang kami gunakan apakah sudah termasuk e-KTP atau belum di ruangan SIM Online yang ada di sisi ruangan paling selatan.
Setelah menaruh berkas berupa SKH dan fotocopi identitas, nama kami dipanggil dan diperiksa tanpa menggunakan nomor antrean.
Dari sini, kami diminta ke Loket Pengambilan Berkas di ruangan besar pengajuan SIM Manual, yang menyatakan bahwa baik Saya maupun Istri, dikenakan Pengajuan Baru, bukan perpanjangan.
Untuk Istri, saya masih bisa maklum. Tapi SIM yang saya gunakan belum lagi lewat 3 Bulan.
Tapi tetep, petugas ngotot bahwa seharipun lewat dari masa berlaku, Masyarakat diminta mengajukan permohonan SIM Baru yang artinya Mutlak lolos Ujian Teori dan Praktek.
Aturan baru infonya.
Padahal kalo dibaca di halaman web Ditlantas Polda Bali, sebelum lewat 3 Bulan masa berlaku, masih bisa dilakukan perpanjangan (namun kelihatannya hanya di SIM Keliling).

Baiklah, jadi ceritanya proses berlanjut. Sudah kepalang basah.

Kami lalu diminta ke loket BRI di sisi belakang kanan, untuk mengambil slip tanpa melakukan Administrasi Pembayaran terlebih dulu. Artinya hanya mengambil slip lalu meluncur kembali ke ruang SIM Online untuk verifikasi data.

Dari 10an komputer yang ada, hanya 4 petugas saja yang aktif.
Saya dan istri dibantu dengan cepat oleh Ibu Fransiska yang menjelaskan banyak hal yang saya tanyakan, utamanya kenapa saya tidak diminta mengisi form biru tanda permohonan, sebagaimana orang yang lain.
Usai diVerifikasi, kamipun diambil foto dan cap jari, masih diruangan yang sama.
Saya pikir semua proses sudah selesai, karena sebelumnya, usai foto, SIM tinggal dicetak, ditunggu dan diambil atau datang besoknya.
Lha ternyata saya salah.
Kami diminta meluncur ke Loket 2, Uji Teori, yang ada di gedung paling selatan, area Poltabes.

Yang ada malah kami harus terhenyak tak percaya…

Mau tahu kenapa ? Simak tulisan selanjutnya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.