Skip to main content

Blog, satu dasa warsa

Oke, per 26 Mei ini usia blog www.pandebaik.com sudah satu dasa warsa lamanya. Bukan usia yang muda tapi bukan juga tergolong senior. Apalagi jika sampai menyinggung soal kualitas tulisan, atau makna yang ingin disampaikan. Jadi lupakan saja soal itu.

Akan tetapi kalo masih boleh saya menyebut soal satu dasa warsa atau sepuluh tahun kalo ndak salah, tentu ada banyak perubahan yang terjadi didalamnya. Dan hal ini kalo kalian rajin mampir dan membaca keluhan dan cerita saya setahun terakhir ini pasti paham apa saja diantaranya.

Ya, pertama tentu soal kuantitas. Ada sekitaran 2.600an posting yang hingga kini pernah saya tuliskan dengan jumlah 2.500an yang terpublish sementara sisanya saya keep jadi bentuk private lantaran soal isi memang beneran sampah. Sementara setengahnya merupakan tulisan yang layak dibaca, lalu setengahnya mudah dicerna, lalu ya gitu deh.

Kedua soal topik cerita, tentu ada pergeseran yang kentara. Dari soal pribadi, mimpi dan angan, keluhan dan makian, kuliah dan tugas, teknologi dan ponsel, Android hingga balik lagi ke soal pribadi plus kerjaan. Dimana bisa dikatakan semua ide mengalir begitu saja tanpa henti. Ditulis satu persatu lalu dipublikasi saat sempat. Belakangan isinya malah galaunya saya akan naiknya Gula Darah semingguan terakhir.

Ketiga soal Rutinitas. Sehari bisa dua tiga postingan yang gak lucu bisa didapat pada tahun-tahun pertama. Lalu berubah menjadi satu sehari, dua hari sekali, tiga bahkan sempat juga seminggu dua absen. Syukurnya bukan lantaran bosan, hanya tak sempat saja. Karena waktu luang seorang PNS yang dulunya begitu dibanggakan kini sudah tak lagi ada seiring jabatan diemban selama tiga tahun terakhir dan adanya tiga putri kecil yang nakal tentu membutuhkan perhatian ekstra.

Empat ya soal Metode blogging. Awal-awal masih memanfaatkan pc desktop, lalu notebook, netbook, tabletpc dan kini media ponsel. Membuatnya pun dalam bentuk draft melalui EverNote, kemudian direvisi kembali, ditambahkan gambar lalu publish. Simple gitu aja. Nulisnya juga dari yang ngalor ngidul gak jelas, trus panjang menjelaskan dan kini cukup dua tiga paragraf pendek. Hemat waktu dan pikiran, tentunya.

Terakhir ya tentu soal Manfaat. Na ini yang paling banyak sisi positifnya. Bisa ditiru kalo mau. Dari yang numpang beken lewat media sosial, trus numpang beken lewat media cetak, lanjut numpang beken lewat jejaring nasional. Selain bisa bertutur kata lebih rapi dalam menyampaikan pendapat, kalimat dan topiknya juga lebih terstruktur. Dan akhirnya ya ada juga yang mendatangkan rejeki. Semua berawal dari hobi.

By the way, nge-Blog belakangan ini memang lagi redup. Tapi karena media ini sudah terlanjur menjadi Cap secara pribadi dan orang pun tahunya ya ‘pandebaik’ ketimbang nama aselinya, upaya menulis pun sepertinya memang harus terus dilakoni. Disamping demi menjaga pikiran saya tetap lurus di rel pegawai negeri.

Untuk itu pula saya sudah menyiapkan yang terbaik bagi blog ini, minimal dengan memperpanjang Hosting dan Domain pribadi hingga 5 tahun kedepan di Bali Orange Communication. Jadi jangan khawatir bakalan kehilangan halaman bacaan ini saat semua media mainstream dan personal habis dicerna.

Well, selamat menikmati apa yang ada, dan doakan bahwa menulisi Blog bisa tetap menjadi prioritas demi menjaga eksistensi dunia maya. Salam dari Pusat Kota Denpasar.

dan Maaf jika isi tulisan akhir-akhir ini malah endak enak untuk dibaca…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dilengkapi lagi. 

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak, ya wajar s

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie. 

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pangan,