Modal Nekat. Pokoknya liburan ini mau nginep sehari, dimanapun boleh.
Tekad bulat ini seakan terus menghantui pikiran sejak seminggu di akhir tahun kemarin. Bukan tanpa sebab. Akan tetapi begitu mengetahui jalur Bedugul muacetnya minta ampun, alternatif pilihanpun bergeser ke arah timur.
Berbekal survey via aplikasi Traveloka, sayapun mulai mencari tahu. Tempat menginap yang ready untuk sehari dua sekitar hari terakhir tahun 2015 atau pertama 2016. Pokoknya liburan.
Dari sekian hasil yang diberikan, Citrus Tree B&B Mangosteen jadi pilihan pertama. Sisanya ada Puri Saron, Ubud Village hingga Taman Ujung atau Candi Dasa. Perhitungannya sederhana, dari sekian pilihan hanya ini yang menyewakan unit Family Room. Dua kamar dengan fasilitas private pool. Tentu asyik bagi anak-anak, bisa berenang kapanpun mereka mau. Dan yang lebih penting lagi, bisa ngajak bareng Orang Tua juga.
Sayangnya unit baru tersedia di Tahun Baru. Tapi ndak apa, langsung dipesan. He…
Secara harga, informasi awal dari beberapa halaman web travel, unit dimaksud berada di kisaran 1,6 juta. Searching via Google untuk mengetahui nomor kontak mereka, didapat informasi 1,3 juta. Eh pas dihubungi, malah dapat diskon lagi jadi 1,2 juta. Per Malam. Ya sudah, ambil aja.
Kami tiba agak sore, berhubung secara persiapan baru mulai dilakukan sekitar pukul 12 siang Tahun Baru kemarin. Pas tepat berangkat sekitar pukul 2, kena macetnya begitu masuk persimpangan Monkey Forest. Selebihnya aman.
Unit yang kami sewa masuk golongan Private Villas. Terdapat dua kamar tidur dengan bed ukuran King Size, dapur, ruang bersama, ruang kerja, dan toilet di masing masing kamar. Ditambah halaman dan tentu saja kolam mini. Kondisi nyata lapangan gak jauh beda dengan gambar foto yang ada di aplikasi Traveloka. Jadi ya ndak kaget lagi.
Lokasi Citrus Tree Mangosteen ini ada di pertengahan jalur jalan Sri Wedari, Ubud. Ini mirip dengan nama istri kawan baik saya. Bisa diakses melalui jalan dimana kuliner Babi Guling Bu Oka bernaung atau jalan ke utara sebelum Pasar Seni Ubud. Suasananya sepi. Lampu jalan pun masih berjauhan. Tak heran saat malam terasa sekali kesunyiannya.
Secara harga bisa jadi tergolong mahal. Tapi mengingat fasilitas kolam pribadi dan unit yang mirip lingkungan rumah, saya rasa sepadan kok. Apalagi akses kemana-mana juga dekat. Termasuk SPBU dan Super Market Delta Dewata. Eh, kami bukan tipikal Traveler sejati loh. Masih mengandalkan duniawi murni.
Bagaimana kesan kami menikmati liburan, simak di tulisan selanjutnya.
Comments
Post a Comment