Terkadang kami sebagai orang tua muda dari 3 putri kecil yang masih berada dalam usia tumbuh kembang, merasa heran. Dari manakah asal energi yang mereka miliki sejak pagi hingga malam menjelang.
Aktif. Sangat aktif.
Diantara ketiganya, Intan putri tengah kami baru saja masuk usia yang perlu pengawasan ketat baik pengempunya maupun kakek nininya saat kami tinggal bekerja. Rasa rasanya tak ada kamus capek yang ia rasakan kecuali saat tidur siang dan malamnya. Kami sampai kewalahan menimpali setiap aktifitasnya.
Sang adik, dalam usia 5 bulanan ini, baru bisa sebatas meminta diambil oleh Bapaknya, jika sudah dilihat baik sepulang kerja ataupun melintas begitu saja. Sementara si kakak, lebih banyak memperhatikan dan kalem, entah karena kenyang akan dimarah atau mungkin paham dengan situasinya kini.
Hanya ketika mereka bergabung saja, mulai nampak kenakalannya masing masing. Dari minta digendong shama shama *dengan logat huruf S yang kental, atau saling menimpali obrolan kesana kemari dengan si Bapak yang siap mengasuh melalui lantunan merdunya Gus Teja atau filem kartun di layar ponsel hasil download seharian.
Baru saat mereka tidur lah, dunia terasa lebih damai dan tenang. Tapi mereka, Anak Anak… tetap saja kami rindukan tawa candanya.
Comments
Post a Comment