Memasuki ruang tunggu dokter THT di lantai atas apotek Anugerah sebetulnya sudah mulai membuat suasana badan tak nyaman. Dinginnya suhu membuat tubuh ini serasa menggigil. Entah apa sebabnya.
Usai menunggui giliran periksa dokter, menunggui antrean obat dan menunggui proses penggantian lembar anti gores untuk ketiga perangkat Android diseberang jalan, pada akhirnya menumbangkan badan besar ini ke tempat tidur lengkap dengan kaus kaki dan selimut tebal. Dingin…
Suhu badan mulai terasa menurun setelah menjalani istirahat dua jam lamanya. Berusaha memejamkan mata namun selalu gagal lantaran Intan, putri kedua kami selalu berusaha membangunkan bapaknya lewat cubitan, cium hingga injakan dan tindihan badannya yang hanya seberat belasan kilogram itu. Terpantau 37.2 derajat saat berupaya bangun dari tempat tidur dan memaksakan diri untuk makan malam meski tak memiliki nafsu untuk itu.
Muntah. Ini muntah kali kedua yang dialami sedari pagi tadi. Benar-benar gak nyaman rasanya.
Mungkin ini benar-benar saatnya untuk beristirahat dan tidur. Me-nonaktifkan ponsel, dan meng-egepe kan semua kerjaan serta permintaan lembur…
Comments
Post a Comment