Jalanan sepanjang kota Denpasar menuju pinggiran kabupaten Badung terasa berbeda dari biasanya. Jauh lebih sepi ketimbang enam bulan atau satu tahun sebelumnya. Kendaraan kamipun bisa dengan cepat mencapai tujuannya tanpa banyak halangan.
Hari Raya Galungan yang disambut suka cita umat Hindu, berpadu dengan Hari Raya Idul Fitri yang disambut dengan suka cita yang sama oleh umat Muslim atau Islam. Inilah tampaknya yang menyebabkan suasana begitu sunyi sekalipun melewati ruas jalan Gatot Subroto tengah atau Kerobokan – Tanah Lot, dua ruas yang menjadi langganan macet sejauh ini.
Kedua umat beragama ini mudik ke kampung halaman masing-masing. Maka tak heran jika Kota Denpasar maupun Badung pun tampak seperti kota mati. Nyaris tak ada aktifitas apapun di sepanjang rute yang kami lewati. Toko semua menutup gerainya. Mengingatkanku pada film beraktor Will Smith dengan set serupa. Kota mati yang dipenuhi zombie. Jadi ngeri sendiri.
Tapi lupakan semua itu. Karena di hari kemenangan ini, kita patut berbangga bahwa Bali atau Kota Denpasar menjadi saksi betapa tolerannya masyarakat pribumi akan pendatang yang mencari nafkah demi keluarganya. Jadi tidak salah jika sayapun ingin mengucapkannya sekali lagi, Selamat merayakan Galungan bersama Keluarga bagi semeton Hindu semua dimanapun kalian berada, dan Selamat merayakan Idul Fitri pula bagi kalian semeton Muslim. Semoga Kebaikan, datang dari segala penjuru.
Objek foto : Pande Made Intan PradnyaniDewi, putri kedua www.pandebaik.com
Comments
Post a Comment