Skip to main content

Menulisi Blog, Kapan dan Bagaimana ?

Kalau tidak salah, belum ada aturan baku yang mengatur, kapan dan bagaimana seorang Blogger, penulis isi sebuah Blog dalam melakukan aktifitas ngeBlognya. Tapi yang paling pasti, semua itu hanya dapat dilaksanakan pada waktu luang saja. *uhuk – ini postingan serius, mohon dimaklumi.

Bicara persoalan Waktu Luang, tentu saja akan terasa amat sangat berbeda jika kita membicarakannya satu sama lain. Waktu luang saya sebagai abdi negara biasanya sih dijamin lebih banyak ketimbang waktu luang yang kalian miliki sebagai karyawan swasta. Apalagi yang bergerak dibidang pelayanan. Akan tetapi ya tetap kalian lah yang jauh lebih tahu dan paham kapan waktu luang itu ada.

Namun dari sudut pandang saya, secara umum waktu luang itu ada banyak. Setor pagi misalkan, atau saat istirahat siang bahkan malam jelang tidur. Atau saat menunggu giliran dokter, acara tertentu dan lainnya. Semua itu bisa dikatakan sebagai waktu luang ketika di saat yang sama kalian bisa manfaatkan untuk aktifitas yang kurang lebih sama. Memantau gosip hangat di akun FaceBook atau membaca kronologis twitwar akun pro dan haters Jokowi.

Lalu bagaimana caranya menulisi Blog ? Tentu dengan memanfaatkan media yang ada. Bisa dengan pc/laptop apabila memungkinkan, atau melalui layar ponsel dan tablet sebagaimana hal wajib yang selalu kita bawa kemana mana, dalam toilet sekalipun. Bisa juga lewat coretan kertas atau agenda bila kondisi mendukung, saat rapat kerja misalkan.

Blog www.pandebaik.com selama empat tahun terakhir termasuk tulisan mini seri tips ngeBlog inipun sebenarnya lahir saat waktu luang yang ada plus melalui layar ponsel, yang dalam kasus ini dikerjakan selama mengantarkan anak gladi bersih menari bali di Art Centre beberapa waktu lalu. Jadi ya gak perlu harus konsentrasi lagi di depan pc/laptop sebagaimana rutinitas terdahulu. Salah satu kelebihan ngeBlog menggunakan ponsel atau tablet adalah kemampuannya untuk mengerjakan tulisan, kapanpun fan dimanapun. Memiliki waktu hanya lima menit ? Tinggal buka lalu catatkan. Simple. Tak seribet membuka laptop sesaat sebelum persembahyangan berlangsung, atau harus pulang dulu menyalakan pc saat mood menulis itu ada.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.