Miris rasanya mendengar akhir babak pertama hilangnya anak perempuan delapan tahunan Angeline, telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di halaman rumahnya sendiri oleh kepolisian yang secara telaten mengusut tuntas laporan orang tua angkatnya. Angeline diperkirakan tewas tiga minggu lalu, bosa jadi bertepatan saat sang ibu angkat melaporkan kehilangan si anak. Biadap, Binatang dan kata makian semacamnya tumpah begitu publik sadar telah dibohongi selama ini, pula pengaruh sosial media yang rupanya dimanfaatkan pelaku untuk mengaburkan cerita.
Dan kita semua pun ikut terlibat didalamnya.
Pemanfaatan sosial media memang bagai pisau bermata dua. Akan bermanfaat jika si pengguna mampu berbagi informasi secara baik dan benar, demikian hal sebaliknya. Ini pernah diungkapkan oleh akun twitter @kurawa beberapa saat lalu, kalo ndak salah saat bercerita pembunuhan yang dilatarbelakangi kecemburuan seorang perwira polisi pada pacar gelapnya.
Saya pun merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang ikut ikutan bersimpati pada sosok anak bernama Angeline ini, menyebarkan selebaran digital lewat akun sosial media dan baru tersadar saat akun @kurawa menebak alur alternatif yang ada pasca tiga minggu kehilangan tanpa kabar. Dibunuh…
Makin terasa masuk akal ketika teringat akan pemberitaan media dimana keluarga menolak masuk Menteri PAN saat berkunjung ke rumah Angeline, sebelum melaksanakan agenda resminya Jumat sore lalu. Penolakan ini tentu terasa janggal bagi siapapun. Dan bersyukur, mungkin inilah takdir yang berupaya disembunyikan rapat oleh keluarga, ditunjukkan oleh Angeline lewat tangan tak terlihatnya. Polisi pun memaksa masuk dan menggeledah rumah.
Bagaimanapun alur penemuan mayat Angeline sehingga menuntaskan babak pertama pemberitaannya ini, pula motif pembunuhan dan siapa yang bertanggungjawab nanti, tetap saja berakibat sama pada kita semua. Utamanya bagi para orang tua yang memiliki putra putri usia sekolah, semakin was was dan khawatir akan keselamatan mereka.
(Foto sumber : sosial media)
Comments
Post a Comment