Saat kusentuh kulitnya yang halus dengan tangan kasarku, ia sempat membuka matanya lalu tidur kembali.
Jemarinya yang dahulu tampak keriput, kini sudah sedikit lebih baik kondisinya.
Tangisan terakhir yang kudengar sudah sekitar dua hari lalu, tepatnya saat kami mulai menapak jalur pengobatan secara niskala.
Kini ia lebih banyak kulihat tidur dalam ketenangannya. Tak tampak lagi ada rasa sakit disitu.
Siku kanannya masih lebam, mungkin akibat suntikan transfusi yang diberikan terakhir.
Oksigen yang diberikan lewat selangnya pun sudah mulai dikurangi.
Kata Dokter Dharma, dokter spesialis anak yang merawatnya, kondisi Gek Ara sudah mulai stabil. Jika sampai malam ini kondisinya tetap tanpa pembengkakan lagi, kemungkinan puasanya akan berakhir, dan besok ia sudah diperbolehkan untuk mimik susu.
Sehat ya Cantik… Baik baik ya Sayang… Jangan segan untuk menangis jika kangen pada kami, karena kami pun selalu menangis saat kangen padamu…
Malam Minggu ini memang jadi Kelabu. Ini kali kedua kami jalani tanpa tawa dan canda keluarga. Inginnya bergembira tapi pikiran selalu menerawang ke Puri Bunda. Tapi kalo kami selalu bersedih ya kasihan juga dua anak nakal yang ada di rumah.
Jadi ya kami hanya bisa Ngapeli anak Cantik ini tanpa mampu berkata apa-apa. Hanya doa dan usapan sayang yang bisa diberikan mengingat hanya tangan saja yang mampu menyentuhnya dalam inkubator.
Meskipun ia selalu meresponnya dengan tangis dan tatapan mata.
Trombositnya per pagi tadi sudah naik di 70an, tapi karena transfusi masih diberikan, ya belum bisa dikatakan baik.
Hasil Infeksi dan keberadaan Kuman, infonya juga sudah mulai berkurang.
Yang jadi masalah kini adalah soal gumpalan berwarna kecokelatan yang keluar dari mulutnya kemarin malam. Ditenggarai merupakan efek dari pembengkakan tempo hari. Namun dari hasil pemeriksaan, infonya ada pembekuan darah disitu. Sehingga per pagi tadi ia mendapat Tranfusi dan obat tambahan kembali.
Belum lagi soal beberapa catatan penting yang ingin dibicarakan Dokter besok pagi.
Duuuhhh, Bapak makin gak tenang nih Gek…
Kami hanya berharap bahwa semua itu adalah penyakit yang dikeluarkan. Sehingga harapannya masih sama, kesembuhan untuk Gek Ara. Tapi sampai kapan ?
Comments
Post a Comment