Mata ternyata masih jua belum bisa terpejam. Padahal penerbangan sudah hampir dua jam lamanya. Sempat mampir tadi ke toilet belakang sambil ber-Selfie *uhuk *tampak wajah wajah lelah yang tertidur dengan posisi yang gag menentu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9.25 malam. Sementara perjalanan perkiraan akan tiba satu jam kedepan. Kecepatan pesawat terpantau sekitar 800 km/jam, rasanya.
Tapi memang, jam jam segini mata biasanya belum mengantuk. Kalo dirumah sih, jam segini biasanya masih diganggu Intan putri kedua kami, yang minta diputerin ‘ba ba’, sambil ngedot susu dan kelonan wajib dengan Bapaknya.
Ohya, ‘ba ba’ adalah sebutan dari Intan untuk perangkat tabletpc Samsung Galaxy Tab 7+, ‘ponsel’ saya terdahulu yang kini sudah dihibahkan pada kedua putri saya tadi, dimana istilah ‘ba ba’ diingat setelah ia menyukai video Banana yang dinyanyikan oleh empat Minions mungil, salah satu trailer dari film animasi Despicable Me 2. Ah, bagaimana kabar anak itu yah…
Waktu mulai beranjak ke pukul 9.33 pm, beberapa remaja Korea yang ada di sekeliling sudah mulai beraktifitas dengan gadget mereka. Remaja putri disebelah bahkan tampak asyik menghitung bekal yang ia miliki, dan si teman yang duduk di pojokan samping jendela susah mulai memasang earphone di perangkat iPhone yang ia bawa.
Sempat juga ngobrol dua tiga kalimat dengan mereka, meski kata yang keluar dari mulut saya masih terdengar kurang jelas bagi mereka, lantaran khawatir mengganggu tidur yang lain.
Dalam kondisi ini, ada banyak yang saya pikirkan sejak tadi.
Bagaimana ya kalo seumpama saya ditugaskan ke luar negeri dengan waktu tempuh 12 jam penerbangan tanpa henti seperti pengalaman kawan saya om Anton Muhajir, sebagaimana yang saya baca sepintas tadi di akun FaceBook ? Atau mungkin perjalanan kedua ponakan saya dari Ottawa Kanada pulang ke Bali ? Pasti jenuh dan capek… wong saya dua jam ini saja sudah kebingungan.
Bagaimana juga kabar si Intan, putri kecil lucu yang nakal itu tanpa kehadiran saya selama tiga hari kedepan ? Apa ia akan menyadari absennya saya di rumah dan menangis sebagaimana saya tinggalkan mandi biasanya ?
Bagaimana pula nasib saya nanti di Manado, kerjaan kantor dan semua pe er yang menanti di meja kerja ? Duh… pasti numpuk deh semua pas balik kantor.
Tapi ya sudahlah.
Anggap saja ini sebagai liburan.
Liburan setelah lama gag pernah ambil Cuti pribadi, Liburan setelah dua tahun terakhir didera penderitaan yang panjang, atau Liburan di sela kesibukan yang padat sebelum pertengahan November nanti bakalan berhadapan dengan BPKP terkait pemeriksaan kegiatan PPIP ?
Ya, susah sih sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi… Anggaplah ini sebagai pengalaman baru dalam menggapai cita cita. Jiaaahhh…
So, selamat malam kawan semua, selamat beristirahat. Pikiran kayaknya sudah mulai kendor, kebiasaan buruk tiap kali menulis di layar ponsel. Bye…
Comments
Post a Comment