Skip to main content

Galau Malam Minggu

Meh… kanti jam segini belum jua kena aer mandi sejak pagi tadi… masih asyik mindahin beberapa video buat bekal si cantik senin nanti. Kini ia sudah bisa minta tambahan materi baru di tabletpc Samsung Galaxy Tab 7+ hasil hibah beberapa bulan lalu. Mintanya sederhana, video musik anak anak atau yang ada gambar anak anaknya.

Menggalau nih ceritanya…

Apa boleh buat, rencana kami untuk melaksanakan Best Practise, salah satu agenda Diklat PIM IV yang sudah dilakoni sejak tanggal 5 Mei lalu, kini sudah masuk ke tahap III, dan mau gag mau ya harus ikut ambil bagian sebagai bahan tambahan tugas dan ujian Juli nanti.

Sesuai keputusan, kami akan mampir ke Palembang… Sumatera… errr… *cek Google…

Selatan. Kota terbesar kedua di tanah Sumatera katanya. Info dari panitia Diklat, suasananya mirip-mirip Kota Denpasar, cuma sedikit lebih bersih *uhuk

Palembang akan jadi sasaran kami selama satu minggu kedepan. Kalo gag salah, locus yang akan kami sasar ada Perijinan… DKP… dan… apa yah ? He… lupa. Ntar saya liat lagi di buku catatan…

Berkaitan dengan itu, maka sudah sewajarnya lah saya jadi menggalau di malam minggu ini. Malam yang katanya si Jamal Mirdad, malam yang asyik buat pacaran itu. Tapi yah apa mau dikata… aseli saya harus meninggalkan tiga bidadari cantik dirumah selama semingguan itu. Ealah… yang kemarin pulang setiap malam aja masih suka kangen, apalagi ini…

Apalagi tadi itu sempat bobok’in si Intan, anak wewek yang punya hobi macam anak wowok itu. Antengnya dia kalo sudah ditemani bobok… meski kadang suka bikin jengkel kalo sudah keluar cerewetnya itu :p *tapi dijamin tetep sayang dan ngangeni.

Sedang Mirah, tadi sore sempat nagih janji dibikinin spagetthi, dan terkabul. Dan Istri, sudah dapat jatah kemarin. Eh… bagi kalian yang masih dibawah 17 tahun agar dilewatkan kalimat terakhir tadi. Awas loh ditanya tanya lagi…

Yang bikin sedikit tambah galau apalagi kalo bukan tugas RPPnya. Yang sejak pulang kemarin belum disentuh sentuh buat Revisi. Maafkan saya pak Coach… *siapa tau mampir kesini* janji deh besok saya lanjutKen bagian-bagian yang belum selesai. Tapi mohon mbok ya dikoreksi dulu email saya terakhir ya. Hehehe…

Diluar itu, kadar galaunya bisa dibilang gag ngaruh banyak. Apalagi soal kemana kemana nya. Toh di Palembang gag ada yang namanya Stadium… jadi ngikut aja kemana kawan melangkah *ehem

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.