Film yang tayang di GlobalTV pukul 10 malam akhir Februari lalu, merupakan salah satu film favorit yang masih ada dalam daftar pun harddisk eksternal kini. Film yang kurang lebih mengisahkan tentang kelompok semacam Men In Black yang bertugas untuk meyakinkan bahwa segala sesuatu hal yang terjadi, akan terjadi sesuai dengan rencana (baca: takdir terbaik yang diharapkan).
Jadi ketika di objek sasaran mengalami hal yang sebenarnya dianggap hanya kebetulan biasa, namun berpotensi mengarahkan nasib ke jalur yang tak diharapkan, maka tim inilah yang akan bertindak dengan cara apapun untuk bisa mengembalikan semua menjadi normal kembali.
Alur kisah ini sebenarnya sejalan dengan film JFK atau pembunuhan John F Kennedy, presiden Amerika yang tidak sepaham dengan dilaksanakannya perang dan tentu saja perdagangan senjata, dimana dalam perburuan fakta terkait kisah, sang hakim bertemu dengan salah satu tokoh yang menyebabkan terjadinya perang atau konflik di tiap negara, termasuk Indonesia. Ini menjadi familiar ketika kedua plot dikaitkan benang merahnya dan kaget, bahwa jalan cerita sehebat itu bisa dibuat oleh para kreator film luar negeri sana.
Oke, saya tidak akan mencemooh kasus per kasus film lokal Indonesia yang masih saja suka berkutat dengan persoalan horor dan selangkangan, akan tetapi pernahkah kita berpikir apakah semua hal bodoh atau sejarah yang terjadi di Indonesia adalah hasil kerja mereka semua ? Para kelompok Adjustment Bureau atau bahkan para spionase kelas satu sebagaimana yang dikisahkan dalam JFK ? *paranoid ? 🙂
Tapi ah, ini hanya bayangan intermezo saja, namun jika itu benar… maka alangkah bodohnya kita yang hingga kini masih saja berkubang di soal haram dan halalnya satu tindakan atau perbuatan atau iming-iming masuk sorga padahal saya yakin tak satupun dari kita berharap bakalan masuk sorga esok pagi. Biarlah itu menjadi urusan pribadi dengan Tuhan.
Aduh… kok jadi kemana-mana nih ngalor ngidulnya. Padahal tadi diawal hanya ingin bercerita bahwa kisah yang ingin disampaikan dalam alur the Adjustment Bureau sebenarnya adalah hal yang amazing untuk dinikmati secara lebih intens. Apakah ada yang paham dengan maksud saya ?
*jikapun ada, mungkin sudah saatnya kalian dibawa ke psikiater. Karena jujur saja, saya sendiripun masih kebingunan mau cerita bagaimana. Hehehe…
Comments
Post a Comment