Skip to main content

TabletPC Impian

Menyimak perkembangan teknologi perangkat TabletPC belakangan ini, rasanya sudah makin seru seiring dirilisnya seri dari berbagai vendor dan sistem operasi. Jika dahulu pasar masih dijejali dengan perangkat berbasis Android dan iOS, sementara BlackBerry demikian terpuruknya, maka demi mengejar ketertinggalan di lini Windows, Nokia kabarnya sudah merilis versi Tablet mereka meski bisa dikatakan sedikit terlambat. Mengingat beberapa waktu lalu vendor Samsung maupun Acer sudah mendahului, namun gaungnya tak sebesar Android.

TabletPC berbasis Windows, merupakan satu yang saya idam-idamkan sejak dulu. Namun seiring perkembangan jaman, maka kriteria yang diajukan sebagai satu idaman pun ikut berkembang. Yang sayangnya jika diikuti maunya, ya sejauh ini memang belum ada yang memenuhi syarat. Semoga kelak jika ada marketing vendor mampir kemari, bisa mewujudkannya. Hehehe…

Yang saya butuhkan adalah perangkat TabletPC berbasis Windows, yang kalopun bisa memberi opsi Dual Boot, switch ke Android. Windows lebih diarahkan ke produktifitas mengingat fitur Office dan aplikasi lainnya masih kompatibel digunakan, sedang Android lebih mengarah ke Multimedia, Games dan Social Medianya.

Untuk ukuran, 8 inchi merupakan pilihan terbaik saya rasa. Masih nyaman digenggam dan memungkinkan untuk masuk saku celana. Kalopun gag ada, 7 inchi pun boleh…

Sedang spek, Dual Core atau Quad Core barangkali ? Dengan RAM minimal 2 GB sepertinya cukup. Spek ini kurang lebih setara dengan perangkat Tablet/Notebook Acer W511 yang saya pegang kini.

Namun secara keseluruhan, yang terpenting adalah kemampuannya untuk berkomunikasi baik telepon atau voice call yang memanfaatkan pulsa (bukan paket data), dan tentu saja SMS. Memang sih jaman sekarang rasanya fitur ini sudah mulai jarang digunakan seiring hadirnya aplikasi chat di semua lini smartphone, namun sekedar mengingatkan saja bahwa belum semua kolega, kawan maupun saudara paham dan mampu memanfaatkan ponselnya. Ada juga yang masih setia menggunakan Nokia jadul era symbian dan sejenisnya.

Dengan kriteria diatas, sebetulnya perangkat TabletPC Samsung Galaxy Tab 7 Plus yang masih setia menemani, memenuhi syarat secara global, yang sayangnya tidak mendukung OS Windows yang saya dambakan. Sehingga sambil menanti rilis yang saya impikan, sementara Tablet ini sepertinya sih gag bakalan diganti dalam waktu dekat.

(Tambahan spek), Tak lupa besaran memory Internal 64/128 GB, dukung slot Eksternal Memory, Sim Card, WiFi dan Bluetooth. Yah standar spek TabletPC lah kira-kira. Sedangkan slot USB, jika memang tidak mampu disematkan gegara persoalan dimensi dan ketipisan, barangkali yang namanya kabel converter mutlak dibekali dalam penjualan.

hmmm… tapi rasanya sih memang mustahil bisa terwujud, apalagi dengan standar harga terjangkau. Kisaran 5-6 jutaan. Ditambah perangkat keyboard untuk inputing. Terlalu banyak permintaan barangkali ? :p

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.