Entah mengapa suasana malam ini tiba tiba membawaku ke era 90-an, saat dimana aku masih secara berkala terjaga dalam sebuah bus malam yang mengantarkan perjalanan kami ke Surabaya. Suara mesin bus yang dipanaskan, atau barisan penumpang menunggu antrean makan, cukup membuatku menerawang jauh mengingat semua kisah masa lalu.
Kini aku seakan terjebak dalam situasi yang tak mungkin bisa kunikmati lagi malam gelapnya dengan membaca buku, menikmati snack dari kotakan yang bertuliskan ‘Cakrawala’ atau ‘Bali Cepat’ atau memandangi pinggiran jalan yang berlalu sedemikian cepatnya. karena kini akulah yang bertanggungjawab atas keselamatan semua penumpang yang ada dalam kijang tua ini.
Pikiranku masih berusaha mengingat suasana yang ada didalam bus, sementara nafas ketiga bidadariku sudah semakin tenang melewati malam. Dan aku masih saja terpaku menatap lampu lampu jalan yang kulalui tanpa pesan.
Comments
Post a Comment