Rasanya semangat yang sering saya lihat di halaman pertama media cetak Jawa Pos ini mulai merasuk dan menggila seiring beberapa keputusan penting dan dadakan yang turun sekitar dua minggu terakhir ini.
Tidak kurang dari 62 paket fisik lingkup Desa dan Kelurahan se-Kabupaten Badung, ditambah 6 paket Pengawasan di masing-masing Kecamatan, dan 1 paket Updating Database Jalan Lingkungan, rasanya sudah cukup banyak bagi saya untuk dilakoni selama 8 bulan tersisa di tahun 2013. Namun sayang, begitu dana APBD Perubahan Kabupaten Badung diturunkan, terdapat 6 paket DED Perencanaan Jalan Lingkungan lagi yang harus diemban dan diselesaikan dalam kurun waktu yang sama.
Meski dalam total jumlah yang sedemikian banyak, setelah empat bulan lamanya berkutat, jujur saja kini saya sudah bisa menikmatinya dan bukan sebagai beban lagi. Berhubung secara teori, semua pekerjaan tersebut memiliki tipikal yang sama, hanya saja fakta sosialnya yang berbeda.
Namun begitu masuk di bulan September, semua rasa itu kembali pudar dan membingungkan. Musibah yang datang dan menghampiri salah satu pimpinan kami, membuat semua seakan berbalik arah seperti awal mula saya tiba di Permukiman.
Masalahnya, pasca diagnosa dokter yang menyampaikan bahwa pimpinan membutuhkan waktu istirahat total fisik dan pikiran, setelah stroke ringan yang mendera, praktis yang ada dalam pikiran kami saat itu adalah bagaimana caranya menghandle sekian banyak pekerjaan yang selama ini dibebankan kepada Beliau, mengingat waktu dan kebutuhan birokrasi yang sudah menunggu, maka keputusanpun diambil. Saya harus bisa menggantikan posisi Beliau untuk mengisi kekosongan sementara baik sebagai PPK maupun Ketua Pokja. Bisa ditebak, dari 75 paket yang sudah diemban sebelumnya, kini bertambah lagi tugas yang harus saya pahami dan selesaikan dalam waktu singkat. Bisa dibayangkan ?
Setidaknya baru 2 paket kegiatan yang bisa tergambar dalam benak dan ingatan diantara sejumlah kegiatan yang Beliau tangani. Yang sialnya, ternyata selama ini Beliau bergerak sendiri tanpa melakukan kaderisasi di jajaran staf yang ada. Maka sayapun mulai kebingungan harus mulai dari mana melangkahnya.
Bersyukur, Tuhan selalu memberikan jalan walau saya memang harus dipaksa untuk belajar dan menyelesaikannya. Meski dalam perjalanan, tantangan yang akan dilalui sudah terasa detaknya sejak kini. Pemeriksaan BPKP, dimana ini adalah kali pertama saya mengalaminya, atau kedatangan beberapa wartawan yang ingin memperdalam ilmu kanuragan mereka dalam beberapa kegiatan. Berharap bisa melalui semuanya dengan baik.
Dari sekian pekerjaan yang diambil oleh pimpinan, ada beberapa yang masih tersisa dan menggantung statusnya. DSDP misalkan, hingga kini belum ada kejelasan siapa yang akan memegang kuasa sebagai Pejabat Pembuat Komitmen atau PPK, mengingat porsi saya yang sudah terlalu over dan jujur, agak kelabakan juga dalam pengaturan waktunya. Belum lagi soal Sanimas, Air Bersih, P2KP… duuuhhh…
Semua jadi makin terasa lengkap ketika kondisi kesehatan saya belakangan makin menurun, sehingga yang namanya flu berat dan batuk dengan mudahnya menyinggahi.Ditambah kadar gula darah yang makin tinggi dari hari ke hari… jadi, seperti menunggu waktu saja *uhuk
Comments
Post a Comment