Skip to main content

Sulitnya Menggunakan iPhone 4 CDMA (bagian 1)

Seperti halnya pendapat sebelumnya terkait perangkat berbasis iOS yang dirilis oleh Apple, cukup membuat saya kebingungan lantaran proses untuk mengenali satu persatu fitur dan cara penggunaan jauh berbeda dengan perangkat Android yang hingga kini masih setia saya gunakan. Pun saat saya masih merasa tak puas dengan perkenalan sebelumnya, seperti copy file multimedia yang berkali-kali salah langkah, syncronize daftar kontak yang rupanya bermasalah pada kode negara dan satu lagi, terkait pengiriman sms (short message service) yang rupanya tidak dapat dilakukan dengan sempurna. Oke saya akan paparkan satu persatu.

Terkait proses copy file multimedia. Saat pertama kali mencoba tempo hari, proses pemindahan file musik, video dan foto rupanya dapat berhasil dengan baik, mengingat perangkat dalam kondisi kosong. Lalu bagaimana dengan percobaan berikutnya ? berdasarkan perlakuan proses yang sama, file multimedia baru berhasil dipindahkan namun file lama dengan sukses pula dihilangkan dari perangkat. *aduh dan percobaan berikutnya pun tetap sama. Alhasil hingga kini saya masih membiarkan saja praktek percobaan yang satu ini. Mungkin nanti ada yang ahli bisa membantu saya ? *uhuk

Terkait proses Syncronize Daftar Kontak. Untuk bisa melakukannya, tentu saya perlu melakukan backup dari perangkat lama, Motorola Q9c jadul melalui perangkat PC berbasis Windows 7 dibantu aplikasi Windows Media Centre dan berhasil dengan baik. Langkah berikutnya tentu memindahkannya ke perangkat iPhone dan berhasil pula dengan baik. Sayangnya, saat diuji coba dengan menghubungi perangkat iPhone 4 CDMA dari ponsel luar, rupanya yang tampil pada layar hanyalah barisan nomor ponsel tanpa nama. Hal ini sempat membuat frustasi lantaran berkali-kali dicoba, hasil yang ditunjukkan tetap sama. Namun bersyukur, disaat kebingungan saya menerima panggilan dari seorang kawan yang rupanya berhasil menampilkan nama yang bersangkutan sesuai daftar kontak yang tersimpan. Setelah ditelusuri, maka penyebab utamanya adalah ketiadaan penggunaan kode negara (+62) pada nomor ponsel yang tidak muncul namanya tersebut.

Hal tersebut tentu lumayan membuat jengkel mengingat jumlah daftar kontak yang ada dalam perangkat pc tercatat sekitar 700an nama, dan akan sangat merepotkan apabila saya harus mengubahnya satu persatu secara berkala. Dicicil setiap harinya. Dan demi menghemat waktu, beberapa nama diantaranya terpaksa saya hilangkan memperhitungkan pada aspek kepentingan.

Masalah berikutnya adalah datang dari percobaan pemilihan nada dering RingTones perangkat iPhone 4 yang notabene tidak semudah Android dengan membuat folder audio pada sdcard. Nah, awalnya sih saya coba mengunduh beberapa nada dari aplikasi RingTones dimana pada tutorial yang ada, mengharuskan saya untuk melakukan syncronize terlebih dahulu ke perangkat PC alias aplikasi iTunes. Sayangnya, pada aplikasi tersebut, saya tak jua menemukan opsi untuk sync tadi. Maka langkah berikut yang saya coba adalah mengunduhnya lewat App Store bawaan lewat menu Pengaturan Sounds. Sukses. Namun pengorbanan yang dibutuhkan adalah sebesar $ 3,5 yang dipotong ari Gift Card pemberian kakak. Lumayan mahal juga nilainya untuk tiga nada ringtones.

Salah satu yang saya sukai dalam menyajikan penampilan sebuah layar perangkat pintar adalah penataan icon yang kadang jika dibutuhkan harus dikelompokkan demi efisiennya penggunaan. Sayangnya untuk menata halaman homescreen perangkat iPhone 4, ada satu icon yang tidak dapat dipindahkan kedalam folder lantaran setelah diujicoba sepertinya bakalan jarang digunakan. NewsStand. Icon yang satu ini sama sekali tidak dapat dihapus dan dipindahkan kedalam bentuk folder. Padahal majalah yang ada didalamnya, rupanya berbayar semua (mental gratisan). Maka itu setelah menghapusnya satu persatu dan berkeinginan menghilangkan pula peran NewsStand, rupanya tak direstui Kakek Steve Jobs yang rupanya mempertahankan icon tersebut apapun resikonya.

Apabila disandingkan dengan perangkat Android, ketiadaan tombol sentuh Back pada perangkat iPhone 4 memberikan kesulitan tersendiri, dimana pengguna diwajibkan untuk menekan tombol Home secara berulang yang syukurnya, untuk menghindari umur yang dipercepat, pada Pengaturan terdapat opsi tombol Home yang dapat disentuh pada layar. Hanya saja perlu banyak penyesuaian agar tidak kebingungan pada saat digunakan.

Masih dengan Android, pada opsi kamera rupanya pilihan untuk mengatur besaran dimensi gambar ditiadakan pula pada perangkat iPhone 4, sehingga apabila kita ingin merekam video dalam kualitas MMS atau email, maka tiada pilihan lain lagi, dan itu artinya dibutuhkan koneksi data yang mumpuni untuk bisa mengirimkannya.

Terakhir terlepas dari semua kesulitan perangkat diatas, rupanya teknisi dari Telkom Flexy mendapat kesulitan saat berusaha melakukan inject nomor pada perangkat iPhone 4, atas dasar versi OS yang sudah mencapai 6.1. dan operator dari sononya merupakan Verizon, artinya menurut Beliau, perangkat ini tidak akan dapat digunakan untuk berkirim sms. Berbeda apabila perangkat yang digunakan mengadopsi operator satunya lagi atau melakukan Downgrade ke versi 4 atau 5. Tapi ya sudahlah… toh perangkat Flexy memang sejak dulu sudah jarang digunakan untuk sms-an. Maka semua proses penyuntikan nomorpun berhasil dilakukan.

Siap untuk tantangan berikutnya ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.