Skip to main content

Merapal eBook, Membunuh Waktu

Tempo lalu saya sempat menulis beberapa posting terkait eBook, terkait apa bagaimananya, pula cara mencarinya. Entah itu lewat jalur resmi ataukah ilegal atau Torrents. Kini, jauh setelahnya ingin rasanya membagi lagi koleksi eBook yang kini sedang dan senang saya baca, di perangkat tabletpc sebagai pembunuh waktu.

eBook pertama, ada miliknya detik. Tepatnya, Mingguan Detik. Sesuai namanya, edisi ini biasanya turun setiap sabtu siang/sore, yang dirilis hanya dalam format digital saja, mengingat edisi cetak kini tampaknya kurang diminati. Kabarnya sih, perilisan Mingguan Detik ini, terinspirasi dari koran cetak versinya Harry Potter, yang meski hadir dalam versi print Out, namun gambar yang hadir dapat bergerak layaknya video, sehingga jika boleh disebutkan, Mingguan Detik ini sudah layaknya terbitan Multimedia, dimana pembacanya dapat menikmati sajian berita jauh lebih baik dan lebih berwarna dari edisi cetak/digital biasa. Terkait edisi mingguan ini, selalu saya ikuti dengan mengunduhnya langsung lewat tablet, atau lewat pc yang kemudian dibaca lewat tablet. Kontennya cukup beragam, mirip-mirip Intisari lah…

Masih dari Detik, eBook berikutnya yang wajib ada setiap minggunya adalah Male Magazine. Sesuai namanya, majalah digital ini lebih difokuskan pada kebutuhan Pria, dimana isinya mirip majalah Popular, namun dibalut lebih modern dan trendy. Lengkap dengan fashion, hobby dan dunia pria metropolitan. Saya pribadi sih biasanya mengikuti liputan khususnya yang memang menurun kan topik yang tidak biasa, panas, syur dan tentu menghebohkan. Dilengkapi dengan edisi wawancara khusus dengan beberapa wanita idaman pria dibalut pose seksi yang saya yakin, walaupun belum sevulgar PentHouse ataupun seEksotik PlayBoy, setidaknya bisa bikin mata para anggota FPI mendelik serta mampu menuntut si Tim Redaksi untuk menutup edisi mendatang. Hehehe…

eBook ketiga, adalah komik. Ya, komik… Kalian tidak salah baca tentu saja. Untuk source-nya ada beragam, salah satu yang saya favoritkan adalah Zona Djadoel yang siap menghadiahkan pengunjungnya dengan barisan komik tempo doeloe sesuai namanya, dari Tintin, Trigan, Storm, Arad Maya, Agen Polisi 212, Steven Sterk, Deni Manusia Ikan, Pak Janggut, Boy Action dan masih banyak lagi. Tentu ini bakalan pas banget bagi kalian yang seumuran saya dimana dibesarkan pada jaman komik-komik tersebut membumi.

Masih dari masa Djadoel, eBook berikutnya adalah Novel. Ya, Novel. Saya dapatkan beberapa diantaranya dari halaman pupuyaya dimana tersedia berbagai novel jaman doeloe, seperti miliknya NH Dini, Mira W, Gola Gong hingga Hilman yang beken itu. Saya pribadi sangat tertarik dengan serial Balada si Roy yang kerap hadir tiap minggu di halaman tengah majalah Hai saat remaja, hingga hadirnya Cafe Blue milik Hilman, Bapaknya Lupus. :p

Terakhir adalah eBook… Android tentu saja.

Untuk yang satu ini, source-nya cukup banyak, namun rata-rata berasal dari Torrents, gudangnya majalah luar negeri. Yup, eBook yang terakhir ini bergenre majalah, bukan buku. Jadi isinya tentu saja soal liputan terkini, review, tips hingga pendalaman materi yang jujur saja banyak yang tidak saya dapatkan dari majalah lokal. So… Sangat menarik tentu. Dan itu semua menjadi modal utama bagi saya untuk belajar dan tau lebih jauh soal Android dan teknologi yang dibenamkan padanya, terutama dalam berbagi pengetahuan di Twitter maupun blog. Tidak ada salahnya bukan ?

Semua eBook tadi kerap dirapal sebagai barisan mantra yang seandainya bisa diingat ya syukur, terlupakan pun tak masalah, toh semua masih tersimpan rapi didalam memory Galaxy Tab, teman setia pembunuh waktu. Ada yang mau ikutan ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.