Bisa jadi diantara sekian banyak kemajuan teknologi yang ada di muka bumi, perkembangan mobile phone telekomunikasi merupakan satu-satunya yang memiliki tingkat kepesatan tinggi. Kami katakan demikian, mengingat setahun lalu standar teknologi perangkat ponsel terkini masih menyasar otak prosesor dua inti atau layar 4 inchi. Bandingkan dengan hari ini yang sudah mencapai empat inti dan lebar layar 5 inchi.
Kemajuan ini tentu tak lepas dari permintaan pasar yang rasanya kian hari kian haus akan bertambahnya resources untuk melakukan aktifitas secara multitasking ataupun keterkaitan grafis dan game. Belum lagi faktor persaingan antar vendor yang seakan berlomba untuk menjadi yang terdepan, mengakibatkan teknologi yang baru seumuran jagung langsung terhempas dan dianggap jadul oleh pasar. Sehingga yang namanya harga, sudah bisa ditebak. Penurunan jauh hanya dalam hitungan bulan bahkan minggu.
Tahun lalu vendor ternama HTC atau Motorola masih boleh berbangga dengan tingkat penjualan gadget mereka yang berbasiskan Android. Tapi kini keduanya seakan menelan pil pahit akibat dari salah strategi pemasaran yang jauh tertinggal dari brand asal Korea Selatan, Samsung. Demikian pula BlackBerry yang masih mengandalkan line up Curve dan Bold series, kini mau tidak mau bersiap melepas seri BlackBerry 10 yang kelak bakalan digunakan untuk bersaing dengan vendor besar lain macam Samsung ataupun iPhone.
Dengan kekuatan yang sama setahun lalu, barangkali ponsel berteknologi Dual Core masih laku untuk dijual sedemikian mahalnya. Bahkan dalam masa transisi, seri Android XPeria milik Sony berada di kisaran 4-5 jutaan, padahal kini sudah bisa dibawa pulang dengan kisaran budget 2,5-3,5 juta saja. Bandingkan pula dengan ponsel dari vendor branded lainnya.
Teknologi Quad Core atau prosesor berinti empat, dimulai dengan rilis seri Tablet 10 inchi milik Asus yang dilanjutkan oleh ponsel milik Samsung, HTC dan LG kelihatannya memang akan menjadi satu standar baru kelak, bagi barisan ponsel golongan High End yang dulu masih diramaikan oleh teknologi Dual Core.
Demikian halnya dengan telkonologi layar 5 inchi yang dirintis oleh perangkat Dell Streak dan Samsung Galaxy Note, kini sudah mulai dimasuki oleh beberapa nama vendor asal lokal dan China meski dalam balutan teknologi lain yang sangat terbatas plus berharga jual murah. Sangat menggoda tentu saja.
Bahkan untuk standar pemanfaatan Memory RAM dan space internal golongan menengah keatas pun kini sudah mulai meningkat ke minimal 512 MB untuk Memory RAM dan 4 GB untuk space Internal.
Meski demikian, ada juga vendor yang masih ngotot untuk tetap bermain di segmen single dan dual core prosesor serta beranggapan bahwa teknologi mobile ponsel belum se-Urgent itu untuk menggunakan prosesor empat inti mengingat intensitas penggunaan tidak setiap saat dibutuhkan. Sehingga kekhawatiran mereka adalah mubazirnya teknologi yang kelak disuntikkan kedalam perangkat. Itu sebabnya, meski saingan lain sudah melesat jauh didepan, vendor ternama sekelas Nokia ataupun Apple masih betah berada di zona nyaman dual core hingga rilis terkini yang mereka lakukan.
Selain standar jeroan atau spesifikasi seperti yang kami sebutkan tadi, sepertinya standar lain yang kini mulai diberlakukan adalah persoalan harga. Mengingat faktor inilah yang menjadi penentu tertinggi dari seorang User sebelum memutuskan untuk membeli perangkat yang mereka harapkan. Adapun rentang harga yang dimaksud sebagai standar adalah kisaran 2-3 jutaan demi mendapatkan beberapa teknologi terkini tadi.
Untuk menjawab semua tantangan standar baru tersebut, beberapa vendor tampaknya sudah berancang-ancang untuk merilis beberapa seri terbaru mereka demi merebut kue dari pangsa pasar yang diharapkan oleh konsumen.
Katakan saja Apple. Pasca melepas duo seri iPhone 5 dan iPad 4 dua bulan terakhir, kabarnya mereka sedang melakukan pengembangan teknologi prosesor dan juga pemanfaatan layar display yang kini tidak lagi ditangani oleh Samsung. Demikian halnya dengan BlackBerry yang sudah memasukkan seri 10 ke kominfo serta mendapatkan sertifikasi perijinan penjualan di pasar Indonesia. Tak ketinggalan os Windows Phone 8 yang kini digawangi oleh duo vendor ternama Nokia dan HTC, bahkan masing-masing sudah melepas seri pertama mereka yang tak kalah garang. Nokia 920 dan HTC 8X. Terakhir ada Sony, Motorola, LG dan Samsung, berusaha meranggas dan menjatuhkan lawan mereka satu persatu meski berada dibawah ancaman paten.
Tidak sabar untuk menunggu bagaimana kekuatan mereka beradu ?
Comments
Post a Comment