Skip to main content

Menjadi Satpam di Kantor Sendiri ?

Awalnya sih kaget. Demi melihat daftar jaga yang ditempelkan di papan pengumuman dekat mesin absensi sidik jari gedung Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung lantai 1, hari jumat lalu. Bukan apa-apa, tapi aneh melihat nama sendiri terpampang bersama nama kawan lain untuk bertugas jaga keamanan menggantikan para satpam yang per akhir Desember 2012 lalu sudah habis masa kontrak. Kok bisa ?

Kilas Balik ke tahun 2012 pertengahan, saat Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dipublikasikan, dimana salah satu isi yang kemudian menjadi perdebatan adalah terkait pelaksanaan tender yang tidak diperbolehkan sebelum penetapan APBD, hal inilah yang kemudian menjadi akar masalahnya.

Untuk Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan pemerintah, ada beberapa kasus Pengadaan yang sebetulnya membutuhkan penanganan lebih awal ketimbang lainnya berdasarkan prioritas kepentingannya, dan itu semua harus sudah dapat dilaksanakan diawal tahun. Misalkan Security atau pengamanan, Cleaning Service, Trayek Sarbagita, ataupun semacam pakan ternak. Dimana semua yang disebutkan tadi akan berpeluang menyebabkan banyak resiko besar jika tidak dilaksanakan sejak awal tahun. Bayangkan jika satu gedung kantor tidak memiliki security atau cleaning service hanya karena masih dalam proses tender. Atau ternak yang tidak diberi makan selama berhari-hari hanya karena menunggu tender usai.

Maka itu, saat PerPres sebelumnya yaitu Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang sebetulnya memperbolehkan pelaksaan tender dilaksanakan sebelum penetapan APBD, tujuannya adalah agar usai ditetapkan, pemenang tender sudah bisa ditetapkan dan memulai pekerjaan. Dimana notabene penetapan biasanya dilakukan di akhir tahun anggaran sebelumnya.

Sayangnya, meski isu ini kemudian menjadi perdebatan di sepanjang tahun 2012 lalu, Surat Edaran Bersama yang menyatakan pelaksanaan tender diperbolehkan sebelum penetapan APBD datang terlambat waktu, yaitu pada akhir tahun dimana mengakibatkan semua paket tersebut baru bisa dilaksanakan jelang Tahun Baru. Bisa ditebak, lantaran panjangnya waktu untuk menyelesaikan proses tender, maka akan ada waktu-waktu kosong dimana jasa pengamanan, cleaning service atau juga trayek sarbagita tidak bisa dioperasionalkan. Maka salah satu alternatif solusi yang dapat ditawarkan adalah memberdayakan para pegawainya untuk ikut serta menjaga (entah ikut membersihkan) kantor masing-masing dalam 24 jam.

Dalam kasus ini, Tugas Jaga lalu dibagi menjadi 2 shift, Pagi dari pk. 7.30 hingga pk. 19.00, sedang malam ya sebaliknya. Dan berdasarkan penjadwalan, kalo gag salah sih, saya pribadi dapetnya sekitar 5 kali. Senin Tanggal 7 Januari dapatnya Shift Malam. Rabu Tanggal 16 Januari dapet Shift Malam lagi… Rabu Tanggal 6 Februari dapat Shift Pagi. Senin Tanggal 18 Februari dapat giliran Shift Pagi lagi… dan Rabu 27 Februari kembali di Shift Pagi.

Yang kemudian menjadi pertanyaan adalah, jika bertugas pada jam Shift Malam, apakah saya akan memiliki keberanian untuk berjaga di depan gedung dengan area seluas itu, meski berlima ini kok tanda tanya bisa kebalik terus sih 

Dan Pertanyaan kedua kalo kelak dapatnya Shift Pagi, dimanakah saya harusnya berposisi ¿ apakah di ruangan seperti biasa ¿ ataukah didepan Gedung sambil menyapa tamu yang datang

Tapi sudahlah, semua memang harus dijalani dan semoga saja bisa berjalan dengan baik. An ngomong-ngomong, kalo kalian ada lewat-lewat kantor, jangan lupa mampir dan bawakan kami cemilan. Hehehe…

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.