Skip to main content

Seberapa Penting perangkat Tabletpc/Ponsel Quad Core ?

Belum habis rasa kagum kami pada teknologi prosesor Dual Core yang baru setahun terakhir diadopsi oleh berbagai perangkat mobile phone dan tabletpc serta meramaikan bursa persaingan pangsa pasar perangkat telekomunikasi. Kini pembicaraan sudah mulai bergeser menuju kecepatan Quad Core, empat inti prosesor yang siap menopang seabrek aktifitas pengguna dengan iming-iming Multitasking dan halusnya kinerja slide pengoperasian.

Tercatat baru beberapa vendor saja yang berani tampil di kancah peperangan ini. Pada line up perangkat ponsel terdapat nama besar Samsung lewat Galaxy SIII, HTC lewat One X serta LG lewat Optimus 4X HD, sedangkan di line up TabletPC terdapat Asus lewat Transformer Prime, Samsung lewat Galaxy Note 10.1 serta Nexus 7 hasil kerjasama Google dengan Asus. Sementara vendor lain seperti Apple, Sony, Motorola, BlackBerry hingga Nokia tampaknya merasa belum saatnya untuk beranjak dari prosesor Single dan Dual Core. Mengingat banyaknya pertimbangan dan keterbatasan dukungan dari pengembang aplikasi pihak ketiga. Maka itulah sebabnya mengapa pertanyaan diatas sempat muncul dalam benak kami, ‘seberapa penting teknologi prosesor Quad Core menghiasi dapur pacu perangkat ponsel ataupun tabletpc yang kelak akan kita pilih?’

Teknologi prosesor Quad Core sebenarnya bukan hal baru di dunia perangkat elektronik, namun jika berbicara soal perangkat telekomunikasi bisa jadi hal ini baru saja dikembangkan dan diperkenalkan pada publik. Empat inti tentu saja lebih baik dari dua bahkan satu inti. Dengan analogi empat batang pipa untuk mengalirkan air dari sebuah tangki ke bak air, tentu akan lebih cepat menyelesaikan pekerjaan ketimbang menggunakan dua atau satu pipa berdiameter sama. Demikian halnya dengan iming-iming Multitasking yang diiklankan oleh vendor besar diatas, akan amat sangat menarik apabila ditelaah lebih jauh.

Namun sebelum melangkah sejauh itu, ada baiknya pikirkan dahulu seberapa banyak aktifitas yang bisa dilakukan oleh seorang pengguna ponsel ataupun tabletpc untuk berinteraksi dengan perangkatnya, setiap hari ?

Mengelola email, update status, telepon atau messaging, office applications atau bermain games, merupakan aktifitas standar yang kerap dilakukan oleh setiap pengguna di negeri ini. Sedang yang mampu memenuhi kriteria aktifitas seperti yang diiklankan barangkali tidak banyak, terbatas pada golongan desainer dan editing video profesional. Jikapun masuk di kategori penyuka Games High Definition, sejauh ini belum banyak pula yang menyediakan permainan semacam itu, masih bisa dihandle dengan baik oleh perangkat berbasis satu atau dua inti prosesor.

Semakin cepat dan besar kekuatan prosesor tentu akan berbanding lurus dengan kebutuhan daya yang dihabiskan. Yang sayangnya untuk urusan ini belum banyak peningkatan daya tahan yang diberikan oleh vendor, masih terkungkung oleh faktor desain terutama soal ketipisan dimensi. Terpantau besaran daya yang dibekali pada perangkat dengan prosesor empat ini masih berkisar pada rentang 1800 hingga 2100 mAh untuk kategori ponsel. Yang notabene hanya bertahan sekitar satu sampai satu setengah hari saja.

Selain itu untuk urusan Harga jual, demi menebus sebuah perangkat ponsel berkekuatan empat inti prosesor dibutuhkan dana yang setara dengan pembelian sebuah perangkat Tabletpc berkekuatan dua inti atau sama, yang secara fungsi memiliki banyak kemampuan lebih diluar faktor mobile dan kenyamanan untuk dipegang satu tangan. Terkecuali apabila soal harga jual vendor mampu tampil terjangkau layaknya tabletpc Nexus 7 yang kabarnya bakalan dilepas di bawah angka 2 juta rupiah. Satu penawaran yang menarik tentu saja.

Akan tetapi jangan ditanya jika sudah menyangkut fitur dan kemampuannya. Rata-rata perangkat high end semacam ini dibekali dengan sejumlah teknologi terkini seperti NFC atau Near Field Communications, fitur berbagi dan interkoneksi secara wireless dengan cara mendekatkan perangkat saja, Burst Camera atau pengambilan gambar dalam jumlah banyak secara cepat tanpa jeda (meski fitur ini sudah bisa dinikmati pula lewat aplikasi), editing video dan foto secara profesional, serta inovasi menggigit lainnya. Katakan saja kemampuan untuk melakukan aktifitas dalam dua jendela secara bersamaan seperti halnya saat pengguna bekerja menggunakan pc/notebook. Kemampuan ini sudah bisa ditemukan pada perangkat TabletPC Samsung Galaxy Note 10.1.

Jadi apakah prosesor Quad Core sudah sedemikian perlunya bagi perangkat ponsel ataupun tabletpc ? semua kembali pada pilihan yang Kawan berikan, baik terkait jenis aktifitas, budget ataupun kebutuhan lain. Gengsi misalnya. Akan sangat berbeda apabila hal yang terakhir kami katakan ini masuk dalam daftar persyaratan yang diberikan.

Namun apabila urusan Gengsi bisa dikesampingkan, dan sejumlah aktifitas masih bisa berjalan dengan baik pada perangkat berbasis dua inti prosesor, mengapa pula harus mengorbankan sejumlah dana tambahan untuk hal yang barangkali nantinya malah tidak tergunakan?

Dan seperti yang sempat kami ungkapkan diawal tadi, Kabarnya hal ini pula yang menjadi pertimbangan dari banyak vendor lainnya seperti Apple lewat the New iPad-nya yang masih setia dengan dua inti prosesor, bahkan Nokia dan BlackBerrypun menyatakan masih tetap setia dengan satu inti.

Akan tetapi apabila aktifitas yang Kawan lakoni memang membutuhkan proses Multitasking yang lebih baik dari sebelumnya, dan juga inovasi yang ditawarkan memang benar dibutuhkan, silahkan mempertimbangkan prosesor empat inti dengan bentukan Tabletpc untuk kenyamanan beraktifitas (layar kerja lebih lebar) atau ponsel untuk kenyamanan mobile, setidaknya bisa lebih nyaman untuk digenggam.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.