Skip to main content

@LPSEBadung Tips Menggunakan Aplikasi Apendo LPSE v.3.1

> Ternyata masih banyak jg kawan Rekanan/Penyedia LPSE dan Panitia ULP yang belum paham dengan Apendo versi 3.1.. Perlu kultwit singkat nih..

> Apendo merupakan Aplikasi Pengaman Dokumen yang digunakan untuk melakukan penyandian pada Dokumen Penawaran sebuah paket pelelangan eProc
> Jika pada sistem SPSE versi 3.2.5 ke bawah menggunakan Apendo versi 2, maka dalam sistem SPSE versi 3.5, menggunakan versi 3.1 terbaru

> Seperti biasa, Apendo dapat diunduh melalui halaman Home masing”User Penyedia/Rekanan dan Panitia dalam bentuk zip atau compress file
> Secara default, tidak ada perubahan penggunaan Kata Sandi untuk dapat membuka dan menggunakan Apendo dari versi terdahulu
> Bagi Penyedia atau Rekanan tetap menggunakan UserID lpselkpp dan Password rekananlpse atau tekan tombol F1 untuk Bantuan Penggunaan
> dan Bagi Panitia/ULP menggunakan UserID lpselkpp dan Password panitialpse atau tekan tombol F1 untuk Bantuan Penggunaan

> Yang membedakan antara Apendo 2 dalam SPSE 3.2.5 dengan Apendo 3 dalam SPSE versi 3.5 adalah sebagai berikut : (1)
> (2) Setelah User berhasil melakukan Login, User wajib melakukan perubahan Password disertai mengisi 3 pertanyaan tambahan
> (3) Penggantian Password Apendo diharapkan menggunakan kata kunci kombinasi Huruf dan Angka layaknya pembuatan password akun AppleID
> (4) Apabila kelak User lupa dengan Password yang telah diganti, maka aplikasi akan memberikan 3 pertanyaan yang harus dijawab dengan benar
> (5) maka itu, ingatlah selalu 3 jawaban yang diberikan untuk mengisi opsi pertanyaan perubahan password

> (6) Apabila Proses Login pada aplikasi Apendo berhasil, maka tombol untuk melakukan ‘Pilih Folder’ akan terlihat aktif dan siap digunakan
> (7) Untuk aplikasi Apendo bagi Penyedia, bisa dilihat nama Perusahaa yang Rekan inputkan pada sisi kiri atas aplikasi, untuk meyakinkan
> (8) Hadirnya nama perusahaan di aplikasi Apendo digunakan utk mencegah Penyedia menggunakan Apendo perusahaan lain dalam menyandi Penawaran
> (9) apabila dalam Apendo terdahulu, proses dilakukan dengan melakukan pemilihan File, maka di Apendo terbaru, dpt dilakukan pemilihan Folder
> (10) Pemilihan Folder kali ini agar dalam pemilihan file diharapkan tidak ada yang tertinggal saat melakukan proses Penyandian

> (11) Demikian halnya proses yang dilakukan oleh Panitia ULP, hasil pembukaan dokumen akan secara otomatis menghasilkan satu Folder baru
> (12)Adapun Folder baru ini akan diberi nama secara otomatis oleh Apendo sesuai nama Kegiatan dan nama Penyedia
> (13) jika dalam Apendo terdahulu Panitia melakukan proses pembukaan secara satu persatu Rekanan, kini dapat melakukannya sekaligus
> (14) oleh karena proses sekaligus, maka Kunci Publik yang terlihat dihalaman Panitia, sama persis antara satu Rekanan dengan Rekanan lainnya

> (15) dalam beberapa kasus yang kami temui saat Panitia ULP mengApendo Penawaran, beberapa file tidak dapat dibuka dengan sempurna
> (16) namun kesalahan yang terpantau, bukan berasal dari file asli Penawaranyangdikirim oleh Rekanan/Penyedia, namun…
> (17) masalah terjadi akibat pemberian nama Folder dan Sub Folder yang terlalu banyak dan panjang… Jadi, Tips kami untuk yang satu ini…
> (18) Lakukan perubahan Nama Folder Kegiatan menjadi lebih singkat dari yang seharusnya, toh tidak akan mengubah kelengkapan Penawaran

> (19) Bagi Penyedia/Rekanan, file yang berhasil di Apendo dapat diperiksa kembali kelengkapannya dengan cara pembukaan kembali
> (20) Proses Apendo dianggap berhasil apabila Aplikasi menyajikan kode Hash file yang kini tampil di sisi bawah aplikasi (bukan Pop Up)

> Untuk Tips Penggunaan Apendo, masih sama dengan yang dulu pernah kami sampaikan bahwa : (1)
> (2) File Penawaran diletakkan dalam satu Folder dan diCopy dari Flash Disk/eksternal HD ke PC/notebook yang digunakan
> (3) mengapa diCopy terlebih dahulu ke PC baru diApendo, agar Proses bisa berjalan lebih cepat untuk menghemat waktu… Termasuk pengiriman
> (4) Kasus Pengiriman File dari halaman Penyedia/Rekanan yang kami temukan pagi tadi adalah proses Pengiriman Tidak Berhasil dilakukan
> (5) Adapun Browser yang dipergunakan oleh Rekanan/Penyedia adalah Internet Explorer. Lalu kami coba menggunakan Browser lain dan Berhasil
> (6) Jadi, jika Kawan Rekanan/Penyedia LPSE merasa kesulitan saat melakukan Pengiriman/UpLoad Penawaran, silahkan coba Browser lain
> (7) sekedar info, selain Internet Explorer, masih terdapat alternatif lain seperti Mozilla FireFox, Opera, Google Chrome atau Safari

Kira”sekian dulu tambahan dari kami terkait penggunaan Apendo versi 3, jika ada pertanyaan atau pengalaman lain, jangan segan share dgn kami

“Sekedar mengingatkan, silahkan Kontak kami di lpse.badungkab.go.id atau e-mail di lpse@badungkab.go.id atau follow @LPSEBadung

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.