Skip to main content

Jangan Pernah Berhenti untuk Menulis

Untuk menyandang status sebagai seorang Blogger sebetulnya bukan merupakan satu hal yang sulit. Cukup dengan memiliki sebuah media blog, berbayar atau gratisan sekalipun, dikelola sendiri dan diUpdate secara berkala. Apakah setiap hari, setiap minggu, bulan atau bahkan tahun. Sebutan Blogger dijamin akan tetap melekat.

Namun untuk menjaga konsistensi sebagai seorang Blogger, barangkali agak sedikit lebih sulit. Apalagi jika kita selalu berusaha untuk melakukan Update secara berkala dalam hitungan hari.

Setidaknya dibutuhkan tiga hal. Ide, mood dan waktu untuk menulis.

Persoalan ide, bisa datang dari mana saja. Entah itu rutinitas sehari-hari, momen atau event yang ditemui di perjalanan, kondisi lingkungan, isyu terkini atau bahkan hal-hal yang barangkali luput dari perhatian banyak orang. Jangan pernah katakan bahwa sebagai seorang blogger sempat mengalami sesi minim ide. Karena diluar sana, dan juga dalam otak manusia yang kabarnya selalu berpikir, ada jutaan ide yang selalu terlintas setiap harinya. Dan tangkaplah satu untuk dituliskan.

Kedua soal Mood. Bicara soal Mood, akan beda lagi jika menyangkut personal atau pribadi masing-masing. Mengingat Mood bisa terwujud lantaran banyak hal. Lingkungan, masalah atau bahkan hal-hal yang secara tidak sengaja dilalui. Untuk menjaga Mood bisa dikatakan hal yang cukup sulit. Karena status blogger bukanlah prioritas dalam hidup. Ada banyak hal yang lebih penting untuk dipikirkan. jadi, saat kawan sudah memiliki Mood untuk menulis, lakukanlah.

Dan ketiga, Waktu. Ini memang persoalan klise. Seperti halnya Mood, soal waktu memang kerap menjadi masalah utama, apalagi jika kesibukan sudah mulai melanda. Akan tetapi tahukah kawan jika selama 24 jam waktu yang diberikan oleh-NYA ada beberapa menit yang bisa kita manfaatkan untuk itu ? waktu untuk bergosip, waktu untuk ngopi-ngopi atau waktu untuk menunggu dan duduk manis di toilet. Semua bisa dimanfaatkan. Tinggal selanjutnya menyiapkan media yang akan digunakan untuk merangkum ketiga hal tersebut.

Diluar ketiga hal tersebut, sebenarnya ada satu hal lagi yang menjadi sebuah tantangan dalam usaha untuk menjaga konsistensi menjadi seorang blogger. Godaan Microblogging.

Jangan mengelak deh, saya yakin mood, ide ataupun waktu untuk menulis itu kini sudah mulai terancam punah gara-gara mulai kecanduan yang satu ini. Racun jejaring sosial mencakup FaceBook, Twitter dan sejenisnya masuk dalam kategori MicroBlogging dimana aktifitas blog tak lagi terpaku pada tulisan yang panjang, menanti tanggapan atau komentar sekian lama atau singkatnya waktu yang dibutuhkan untuk melalukan Update. Semua tentu sangat menggoda tidak hanya bagi seorang blogger.

Lantas, apa yang harus dilakukan ?

Ya semua terserah kawan, apakah masih tetap mau melanjutkan konsistensi sebagai seorang blogger, ataukan memilih untuk menikmati keasyikan microblogging ? kembali pada motivasi yang diinginkan.

Jangan karena alasan minimnya ide, mood atau waktu kemudian merembet pada tingkat kunjungan, tanggapan atau bahkan pendapatan iklan.

Yang pasti ada juga yang masih beranggapan bahwa dengan menulis, ada banyak hal yang bisa didapatkan. Entah meningkatnya kemampuan untuk menyusun kalimat, menyampaikan pendapat atau bahkan merambah eksistensi ke media yang jauh lebih besar. Bukankah itu bisa menjadi Satu nilai positif jika kita mampu menggapainya ?

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.