Seorang Kawan tampak sumringah lantaran ia baru saja membeli sebuah ponsel Android berlayar 5” Samsung Galaxy Note dengan harga murah, 2,5 juta saja. Sayangnya kegembiraan itu tidak berlangsung lama saat kami memberitahukannya bahwa ponsel yang baru saja ia beli tersebut bukan rilis resmi milik Samsung, melainkan tiruan. Ponsel Replika.
Tentu saja kawan kami tersebut kaget bukan main, lantaran menurut si penjual ponsel yang ia bawa kini, memang benar bahwa perangkat yang berbekal dengan stylus pada back cover merupakan ponsel asli milik Samsung. Merasa belum percaya dengan apa yang kami katakan, iapun meminta kami membuktikannya.
Untuk melakukan pembuktian bahwa perangkat ponsel merupakan barang tiruan, replika atau yang disebut dengan istilah KW sebenarnya perkara mudah, itu jika yang ditiru mengambil brand BlackBerry ataupun iPhone. Sayang tidak demikian halnya dengan Android. Lantaran secara desain dan penampilan menu dapat dibuat dengan sama persis, mengingat sistem operasi yang digunakan dapat diperoleh dengan mudah.
Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik. Baik secara tampilan luar mencakup desain depan dan back cover yang biasanya dihiasi dengan tulisan dari brand aslinya, maupun fisik dalam apabila memungkinkan untuk membuka chasing atau baterai. Perangkat original biasanya selalu menyertakan nama brand mereka baik pada tampilan depan perangkat, back cover, mesin hingga baterai. Kenali juga perilaku atau ciri khas dari perangkat. Misalkan perangkat iPhone tidak pernah membekali stylus ataupun baterai terpisah dalam paket penjualan. Demikian halnya letak tulisan BlackBerry apakah berada diatas layar atau dibawahnya.
Langkah kedua, lakukan pemeriksaan spesifikasi. Untuk mengetahui spec original perangkat yang diinginkan, manfaatkan alamat gsmarena.com, sebuah halaman yang dikenal rajin melakukan review untuk setiap perangkat ponsel dan tabletpc branded. Bisa juga melalui buyers guide yang ada dalam setiap tabloid ponsel tanah air. Sandingkan perihal besaran prosesor, internal storage, memory ram hingga wajah tampilan homescreen dan versi OS yang diadopsi jika ada. Untuk memeriksa isi jeroan ponsel bisa menggunakan bantuan aplikasi semacam System Information atau memeriksanya secara langsung pada opsi Pengaturan dan Task Manager. Selain spesifikasi secara umum, pemeriksaan dapat pula dilakukan pada besaran lensa kamera yang digunakan. Biasanya perilaku ponsel tiruan bisa diketahui lewat besaran kamera depan yang memiliki resolusi setara dengan kamera belakang.
Langkah terakhir adalah memeriksa keberadaan aplikasi yang merupakan bawaan khas dari perangkat. Misalkan untuk ponsel BlackBerry, cari dan buka aplikasi BlackBerry Messenger dan App World-nya. Untuk ponsel iPhone bisa memeriksa keberadaan iTunes, app Store, FaceTime atau iMessage yang kini telah hadir di perangkat terbaru. Sedang Android, bisa berupa Samsung Apps, HTC Likes atau MotoSpeak pada ponsel Motorola. Dalam kasus Samsung Galaxy Note diatas, tidak kami temukan aplikasi bawaan seperti Mini Diary, S-Memo, S Planner dan S Choice yang merupakan ciri khas ponsel tersebut.
Apabila terdapat perbedaan yang signifikan dari ketiga langkah diatas, maka hampir bisa dipastikan bahwa perangkat yang dicurigai memang benar merupakan ponsel tiruan, replika atau KW. Jikapun belum merasa yakin benar, perangkat dapat dibawa secara langsung ke Service Centre terdekat untuk mendapatkan pengakuan keasliannya.
Perangkat ponsel tiruan atau yang kerap disebut dengan replika atau KW ini, ada dan sudah dapat ditemukan di masyarakat dengan harga yang jauh lebih murah dari perangkat asli yang ditirunya. Rata-rata kisaran harga jual untuk ponsel semacam ini adalah sekitar 750ribu hingga 2,5 juta tergantung dari kualitas dan kemiripannya. Sedang untuk usaha penjualan, biasanya dilakukan secara door to door atau digerai-gerai kecil.
Salah satu usaha pertama yang dapat digunakan sebagai acuan untuk mencurigai tingkat keaslian perangkat ponsel yang dijual adalah persoalan harga. Apabila seorang konsumen ingin membandingkan harga jual sebuah perangkat ponsel ataupun tabletpc dari gerai satu ke gerai lainnya atau secara langsung dari distributor resmi, perbedaan harga biasanya hanya terpaut di kisaran 25ribu hingga 250ribuan, bergantung pada paket penjualan yang ditawarkan. Sedangkan untuk ponsel tiruan kerap ditawarkan hingga setengah harga dari harga aslinya.
Jika kawan mendapatkan penawaran semacam ini, ada tiga kemungkinan yang biasanya terjadi. Pertama, ponsel yang dijual merupakan replika atau tiruan. Kedua merupakan perangkat Black Market atau perangkat tanpa cukai. Dan ketiga, percobaan penipuan transaksi online. Adapun jenis ponsel yang disasar oleh perangkat tiruan, replika atau KW adalah perangkat yang masuk dalam golongan high-end, terkini atau terbaru, dengan harga jual 4 hingga 6 jutaan.
Apabila Kawan bersikukuh ingin membeli sebuah perangkat tiruan, replika atau KW dan sudah mengetahui statusnya sejak awal dengan dalih harga murah namun bisa bergaya tanpa peduli kemampuan perangkat, barangkali bukan lagi menjadi sebuah masalah. Namun apabila setelah penggunaan jangka lama Kawan baru mengetahui status ponsel merupakan tiruan, replika atau KW padahal saat pembelian si penjual mengklaim barang tersebut asli dari pabrikan tertentu merek branded, hal ini bisa saja dituntut secara hukum. Maka pikirkan sebelum memutuskan untuk membelinya.
Comments
Post a Comment