Skip to main content

Mempertanyakan Bundling Gratis Paket Layanan Data Ponsel

Ada banyak cara yang biasanya dilakukan oleh para vendor ataupun operator telepon selular untuk menarik minat dan perhatian pengguna atau konsumen, akan jualan yang mereka tawarkan dalam satu waktu. Bisa berupa bonus asesoris seperti Leather Case atau Memory Card, peralatan tambahan modem wifi bagi perangkat yang tidak mendukung slot sim card tambahan, hingga layanan paket data gratis selama beberapa bulan bergantung kebijakan atau kerjasama mereka. Khusus yang terakhir merupakan hal yang paling lazim dilakukan mengingat salah satu kebutuhan atau persyaratan mutlak bagi setiap perangkat telekomunikasi masa kini adalah koneksi internet.

Bundling, begitu kira kira istilah yang kerap digunakan, sebagai pemahaman awam bagi setiap pengguna atau konsumen dalam memilih alternatif perangkat yang ingin dimiliki. Dari pemantauan kami, Setidaknya ada beberapa perangkat mobile phone yang ditawarkan dengan cara ini diantaranya Android Galaxy Series, iPhone 4S hingga BlackBerry.

Sayangnya, embel embel Gratis yang biasanya menyertai paket bundling layanan data ini tidak selamanya bisa seindah yang dibayangkan, lantaran ada juga beberapa operator yang malah mensyaratkan ketentuan tambahan untuk bisa menikmati bonus bonus tersebut. Simak pengalaman beberapa Kawan yang bisa kami kumpulkan sejauh ini.

Pengalaman pertama datang dari kawan yang membeli perangkat Android Samsung Galaxy Pocket sekitar dua minggu lalu. Berdasarkan keterangan yang terdapat dalam box penjualan ponsel, tertera jelas ‘Free 3 Month Internet for only Rp. 50.000’ dari operator merah.

Awalnya si Kawan berpikir bahwa dengan mengisi pulsa sebesar 50ribu pasca aktivasi kartu sim card, maka pengguna berhak atas akses internet Unlimited selama 3 bulan kedepan. Ternyata apa yang ia perkirakan salah besar. Apa yang dimaksudkan dengan penawaran tadi adalah ‘Pengguna berhak menikmati akses Free Internet Unlimited dengan kuota 300 MB setiap bulannya setelah mengisi pulsa senilai 50.000 untuk setiap bulannya, bukan satu kali untuk tiga bulan. Setidaknya penjelasan itu yang ia dapatkan setelah menghubungi Customer Service operator bersangkutan melalui jalur telepon. Ealah…

Yang lebih merepotkan lagi adalah Proses Aktivasinya. Setelah berkali-kali melakukannya melalui sms, proses selalu berakhir dengan kalimat Error saat Pengguna menyetujui pemotongan pulsa senilai 50.000 tadi. Demikian halnya saat Pengguna mencoba menghubungi Call Centre, yang rupanya di ping pong ke beberapa nomor oleh mesin penjawab otomatis. Proses aktivasi baru berhasil dilakukan, setelah si Kawan mencoba menghubungi salah satu nomor Call Centre yang mengenakan biaya 300 rupiah untuk satu kali panggilan. Menjengkelkan, ungkapnya.

Pengalaman kedua datang dari seorang Kawan yang beberapa waktu lalu membeli sebuah perangkat iPhone 4, yang ditawarkan dengan harga cicilan tertentu. Bundling dengan Free akses Internet kecepatan tinggi operator kuning. Dari pemaparan awal yang dijelaskan dalam paket hanyalah soal kemampuan Kuota yang memang mencapai volume Giga Bytes. Satu ukuran volume yang cukup besar tentu saja, mengingat dari segi aktifitas ia meyakini gag bakalan bisa melewati Kuota tersebut.

Sayangnya si Kawan tidak diberitahukan soal efek dari kelebihan Kuota yang kelak bakalan dipergunakan. Dengan kecepatan tinggi yang mampu diklaim oleh operator tersebut, tentu saja Volume yang tersedia dan dapat dipergunakan, dengan cepat disedot habis dalam waktu 10 hari saja. Sehingga sisa sekian hari yang dilakoni oleh si Kawan, tentu menghabiskan volume data yang tidak kalah besarnya, yang rupanya dikenai biaya tambahan sesuai tarif normal yang berlaku. Terkaget kaget dengan besaran pulsa yang dihabiskan, akhirnya si Kawan memilih untuk berpindah ke lain Operator.

Pengalaman ketiga datang dari seorang Kawan yang membeli perangkat BlackBerry Bundling dengan tarif murah milik operator biru yang menyatakan cukup bayar sekali untuk penggunaan selama tiga bulan kedepan. Adapun kemampuan yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna adalah fitur browsing dunia maya, BBM, social media hingga fasilitas push email. Sebuah tawaran yang tentu saja menggiurkan baginya.

Sayang beribu sayang, setelah puas menikmati paket data bulan pertama, tidak demikian halnya dengan bulan kedua dan seterusnya. Selain proses pengiriman pesan BBM yang lemot, terkadang sinyal internet yang diharapkan tak jua kunjung tiba. Hal ini tentu saja berakibat fatal pada lepasnya beberapa tawaran pekerjaan yang sebetulnya dapat diambil apabila koneksi internet berfungsi dengan baik sebagaimana harapannya.

Tiga pengalaman buruk yang sempat kami kumpulkan diatas, rasanya tak imbang jika belum mengungkap satu pengalaman baik yang secara kebetulan penulis alami secara langsung saat mengambil perangkat Tabletpc Samsung Galaxy Tab 7+ di awal tahun ini.

Berdasarkan keterangan bundling, paket layanan data yang didapatkan cukup menarik hati yaitu Free Internet Unlimited dari operator biru selama 6 bulan kedepan dari tanggal aktivasi (hingga kini masih berlaku hingga bulan Oktober 2012), dengan besaran kuota 1 GB setiap bulannya. Yang ternyata, memang benar dapat dinikmati tanpa harus membeli pulsa dengan nilai tertentu. Tidak perlu membayar biaya tambahan ketika penggunaan melebihi Kuota, atau mengalami proses aktivasi yang berbelit belit.

Meski dalam dua minggu pertama penulis sempat mengalami sinyal blank di beberapa lokasi penggunaan, bahkan sempat pula mengajukan dua kali komplain lewat akun Twitter, namun sejauh ini kinerja operator tersebut sangat memuaskan mengingat koneksi selama tiga bulan terakhir lebih kerap hadir di kecepatan tinggi. Jadi, tidak semua operator loh ya yang bisa dipertanyakan komitmennya. :p

Menarik satu benang merah yang sekiranya dapat mengambil sedikit kesimpulan dari empat pengalaman diatas adalah ungkapan ‘ada harga tentu ada kualitas’. Jangan pernah berharap bahwa layanan data Gratis yang ditawarkan oleh masing masing operator yang dibundling dengan paket mobile phone akan menguntungkan konsumen atau pengguna tanpa persyaratan lainnya, mengingat operator tentu saja tetap ingin mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut. Yang jika boleh kami sarankan agar pengguna mampu bersikap lebih bijak akan banyaknya penawaran menarik terutama berbau gratis dan Free ketimbang mendongkol dan menyesal nantinya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.