Fitur pengaman untuk melakukan segala tindak aktifitas tentu merupakan urutan pertama yang paling diperhitungkan oleh semua orang. Entah itu berlaku bagi kegiatan dan aktifitas di dunia nyata, maupun kegiatan dan aktifitas di dunia maya. Apabila dalam dunia nyata, satu bentuk pengamanan dapat diserahkan kepada unsur polisi, satpam, pecalang hingga organisasi security tertentu, dalam dunia maya salah satu bentuk fitur pengaman aktifitas ini biasa dikenal dengan istilah Anti Virus.
Anti Virus merupakan sebuah perangkat lunak atau aplikasi/utility yang awalnya dapat dijalankan pada perangkat pc/notebook dan kini sudah lebih berkembang pada ponsel maupun tablet, yang digunakan untuk mengamankan atau melindungi, mendeteksi dan menghapus keberadaan Virus dari sistem yang diinfeksinya. Adapun jenis Virus yang dimaksud dalam konteks ini tentu berbeda dengan pemahaman Virus dalam dunia nyata yang biasanya ditularkan melalui udara.
Virus dalam pemahaman ini (pada perangkat pc/notebook/smartphone/tablet) adalah satu program atau bahasa yang menyusup ke perangkat pengguna tanpa ijin dengan tujuan menggandakan diri, merusak file atau aplikasi tertentu bahkan mengancam keamanan perangkat yang diinfeksi. Beberapa jenis atau istilah yang kemudian dikembangkan dari Virus ini dikenal dengan sebutan Malware, Spam atau Spyware. Malware sendiri merupakan sekumpulan script, bahasa pemrograman yang kerap disusupkan kedalam sebuah aplikasi untuk menginfeksi dengan tujuan merusak, mencuri data atau melakukan remote atau pengendalian jarak jauh. Varian lain yang kerap dan akrab dikenal di kalangan pengguna pc atau notebook adalah worm, trojan, keylogger dan sejenisnya.
Setidaknya Ada 4 (empat) jenis versi yang ditawarkan oleh sejumlah nama pengembang perangkat lunak Anti Virus yang dapat dimanfaatkan oleh Pengguna. Pertama, Anti Virus yang ditawarkan secara gratis. Yang masuk dalam kelompok ini biasanya ditawarkan dalam kemampuan yang terbatas, melakukan pemindaian dalam waktu yang lebih lambat dan tidak dapat melakukan fungsi perlindungan atas aktifitas tertentu. Versi yang kedua, adalah Anti Virus yang hanya dapat digunakan dalam rentang waktu tertentu atau dikenal dengan istilah Trial. Sama halnya dengan versi Gratisan diatas, hanya kemampuan tersebut akan tidak berlaku lagi apabila telah melewati masa penggunaan yang telah ditentukan. Versi Ketiga adalah Anti Virus berbayar yang hanya dapat digunakan setelah Pengguna membeli Lisensi secara resmi, dengan beberapa kemampuan tambahan dan waktu pemindaian yang biasanya jauh lebih cepat, serta jaminan untuk mendapatkan Update Database lebih awal. Sedang versi terakhir adalah Anti Virus yang kemampuan tingkat lanjutnya baru dapat dinikmati setelah pengguna melakukan Donasi (sama dengan Berbayar, namun besarannya sukarela atau tidak ditentukan).
Dalam pengembangannya, dikenal berbagai nama Anti Virus handal yang kami bagi menjadi dua kategori (lokal dan global) dan dapat kami rekomendasikan sebagai berikut :
SmadAV. Merupakan Anti Virus Lokal yang dikembangkan oleh Zainuddin Nafarin, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada mulai tahun 2006 hingga 2008 dengan berbasiskan bahasa pemrograman Visual Basic. Aplikasi ini dapat digunakan dan ditawarkan secara Gratis lewat halaman smadav.net dengan penambahan kemampuan Update database secara berkala setelah Pengguna memberikan sejumlah Donasi. Penggunaan aplikasi ini dapat dikenal dari logo segitiga (dengan pemahaman ‘impossible object’) berwarna hijau dan pembuatan folder dengan pemanfaatan Unicode ‘? Smad-Lock ?’ sebagai perlindungan data dari berbagai jenis Virus yang ada. Meskipun dikembangkan secara lokal, kemampuannya tergolong handal dan dipercaya oleh sebagian besar pengguna aktifitas dunia maya di Indonesia. Keberadaannyapun dapat disandingkan dengan berbagai Anti Virus global yang ada di luaran.
PCMedia AntiVirus atau yang dikenal dengan sebutan PCMAV. Merupakan Anti Virus yang dikembangkan oleh PCMedia, sebuah majalah Indonesia yang bergerak di bidang teknologi, dengan berbasiskan Delphi. Anti Virus ini dikembangkan dan mulai disebarluaskan kepada para penggunanya pada Januari 2006, secara berkala setiap kali edisi baru diterbitkan. PCMAV versi terkini sudah mencapai versi 8.0 codename Raptor, yang digadang-gadangi sebagai Anti Virus buatan Indonesia yang tercepat dalam melakukan pemindaian dan pembersihan Virus. Untuk menyempurnakan kemampuannya, PCMAV memanfaatkan Forum Virus Indonesia sebagai media berbagi informasi, saran, kritik dan bugs.
AVG (Anti Virus Guard). Merupakan Anti Virus global yang dikembangkan dan disebarluaskan pada tahun 1997/1998 oleh AVG Technologies di Jerman, Inggris dan US. Di Indonesia sendiri AVG mulai dikenal pada awal tahun 2000an sebagai salah satu Anti Virus yang ditawarkan dan dapat dimanfaatkan secara Gratis. Untuk mendapatkan kemampuan lebih dari fasilitas yang sudah tersedia dalam versi gratisan tersebut, pengguna wajib membeli versi Internet Security yang ditawarkan secara komersial seharga $ 55. Sebelum mencoba versi komersial ini, pengguna disediakan fitur Trial 30 hari untuk mengujinya lebih jauh.
Avira. Merupakan salah satu Anti Virus buatan Jerman yang dikembangkan pada tahun 1998 dan baru disebarluasan sepuluh tahun kemudian. Dengan menggunakan logo payung berwarna merah, Avira kerap disandingkan dengan AVG lantaran dapat digunakan secara Gratis. Dalam halaman resminya, Avira ditawarkan dalam dua versi tambahan lainnya, Premium ($ 18) dan Internet Security ($ 36) untuk kemampuan di semua lini pengamanan. Dan seperti halnya AVG, Avira menyediakan versi Trial 30 hari untuk mencobanya lebih dulu. Selain mendukung sistem operasi Windows, Avira tersedia pula untuk sistem operasi Mac dan Android.
Avast. Merupakan Anti Virus yang dikembangkan oleh Alwil Software berdomisili di Praha, Republik Ceko. Sasaran awal Avast adalah perangkat pc/notebook yang menggunakan arsitektur x86 alias network atau corporate. Tidak heran apabila kini terdapat setidaknya 10 (sepuluh) varian Avast yang ditawarkan untuk pc/notebook kategori ini. Sedang untuk kategori home user, tersedia 3 (tiga) varian saja, dari versi Gratisan, Pro dan Internet Security. Untuk urusan Lisensi, Avast menawarkan tiga paket penjualan, yaitu $ 50 untuk 1 User selama 1 tahun, $ 35 untuk 3 User selama 1 tahun dan $ 65 untuk 3 User selama 2 tahun.
Norton Anti Virus. Dikembangkan dan didistribusikan oleh Symantec Corporation pada tahun 1991 dan dapat digunakan pada tiga sistem operasi yang berbeda, Windows, Linux dan Mac. Keberadaannya cukup dikenal sebagai Anti Virus yang mampu mendeteksi adanya aktifitas KeyLogger atau aksi pencurian userID dan password lewat pengetikan keyboard fisik di dunia maya. Selain itu terdapat pula fitur perlindungan bagi putra-putri pengguna saat mengakses dunia maya dari halaman tertentu yang ditenggarai mengandung unsur atau konten pornografi. Ditambah fitur clean up hard disk dan sistem untuk menjaga performa dan kinerja perangkat tetap berjalan sempurna. Adapun harga yang ditawarkan kisaran $ 60 untuk lisensi 3 pengguna.
McAfee VirusScan. Merupakan Anti Virus yang dikembangkan oleh Network Associates McAfee Inc yang sejak awal lebih memfokuskan sasaran pada pengguna rumahan. Tumbung kembang bersama Norton, McAfee menawarkan fitur Update Database dalam hitungan harian, jadi Pengguna tidak perlu lagi merasa khawatir dengan ketertinggalan informasi infeksi Virus yang mampu ditangani. Sayangnya, untuk urusan Resources, McAfee tergolong boros memory agar pc/notebook pengguna bisa mengoperasikannya dengan baik. Demi memberikan layanan perlindungan disemua perangkat, McAfee menawarkan paket All Access dimana dengan satu lisensi seharga $ 100, pengguna bisa menggunakannya di berbagai perangkat. Dari PC, NoteBook, ponsel smartphone hingga Tablet. Sedangkan untuk user yang berdiri sendiri ditawarkan pada kisaran $ 25 – $ 45 untuk jangka waktu 1 tahun.
Kaspersky Anti Virus. Merupakan Anti Virus yang dikembangkan oleh Kaspersky Lab pada tahun 2006. Dimana dahulu dikenal dengan sebutan AntiViral Toolkit Pro. Kemampuannya antara lain melakukan perlindungan secara real time, pemindaian dan penghapusan Virus, Trojan, worms, spyware, adware, keyloggers, malicious tools dan auto-dialers. Kaspersky Anti Virus atau yang kadang disebut sebagai KAV dapat berjalan di tiga sistem operasi pc/notebook yaitu Windows, Mac dan Linux. Ditambah perangkat mobile phone dan Tablet. Salah satu kemampuan yang dapat dilakukan oleh KAV adalah mengembalikan file yang telah terinfeksi ke kondisi semula tanpa melakukan penghapusan file. Satu kemampuan yang tidak dimiliki oleh beberapa Anti Virus lainnya. Untuk urusan Lisensi pertahunnya, di Indonesia dikenakan biaya sebesar 340ribu per 3 user, dan dapat dibeli lewat retail resmi KAV.
Dari beberapa alternatif pilihan diatas, dapat kami rekomendasikan sebagai berikut. Pertama, untuk amannya, alangkah baiknya Kawan menggunakan AntiVirus yang berbayar pada perangkat pc ataupun notebook dengan lisensi satu tahun. Mengingat data, sesedikit apapun itu merupakan satu hal yang penting untuk dijaga. Silahkan kalkulasikan perihal harga dan branding yang dibawa, juga pengaruhnya terhadap kinerja perangkat.
Kedua, melakukan kombinasi antara dua AntiVirus Global dengan Lokal dapat dilakukan mengingat varian atau database yang dapat dideteksi bisa saling melengkapi satu sama lainnya. Meski dalam prakteknya ada beberapa AntiVirus yang tidak mampu dijalankan secara bersama-sama.
Ketiga, lakukan Update database secara berkala, atau lakukan automatic update saat perangkat pc/notebook terhubung dengan dunia maya. Hal ini penting, mengingat banyaknya varian dari virus ataupun malware yang berkembang dalam waktu singkat.
Terakhir, waspadai selalu halaman-halaman yang mencurigakan, terutama saat melakukan browsing dan instalasi aplikasi. Pantau halaman Start Menu dan juga Desktop pc/notebook untuk mencegah adanya aplikasi sampah yang diinstalasi secara diam-diam tanpa persetujuan.
Jagalah selalu keamanan data dan perangkat yang Kawan gunakan, seperti menjaga diri dan Keluarga. Semoga Tips kali ini bisa berguna.
Comments
Post a Comment