Entah ada hubungannya atau tidak, gempuran ponsel murah berbasis Android yang diluncurkan baik oleh vendor global ataupun lokal sepertinya mulai berimbas pada harga tawar perangkat ponsel pintar yang sebelumnya dirilis oleh vendor besar secara perlahan mulai turun ke harga wajar. Penurunan ini bisa jadi tidak disadari oleh kalangan yang begitu tergoda dengan iming-iming ‘bonus’ dari sebuah perangkat berbasis Android. Padahal dalam rentang kisaran harga yang sama, secara kemampuan tentu ponsel-ponsel pintar ini tak kalah awal dengan besutan si robot hijau. Hanya saja secara trend barangkali nama mereka sudah mulai memudar.
Namun bagi Rekan yang punya budget terbatas namun tak ingin ikut-ikutan latah memilih perangkat Android, yuk intip beberapa smartphone lainnya yang pantas diburu kali ini.
Blackberry. Sebagai perangkat yang masih menjadi nomor satu paling dicari di Indonesia lantaran kemampuan BBM-nya, harga tawar ponsel baru Blackberry tampaknya sudah mulai terjangkau bagi kantong konsumen. Katakan saja seri Gemini yang bertengger di angka 1,6 juta atau versi cdma-nya yang dibanderol hanya 1,3 juta saja serta 3G atau Curve 9300 yang rupanya sudah menurun ke 2,4 juta. Sedang yang menginginkan OS versi 7 terkini, bisa melirik seri 9360 dan 9380 yang berada di kisaran 3 juta.
iPhone. Meski vendor ini meledak lewat seri iPhone 4-nya, seri terdahulu rupanya masih diburu para loyalisnya yang ingin tahu seberapa jauh mengasyikkannya perangkat besutan Apple dengan harga yang wajar. iPhone 3GS lah jawabannya. Harga tawar yang sudah menurun hingga angka 3,5 juta tampaknya sangat sayang untuk dilewatkan. Demikian pula dengan fitur-fitur yang masih dapat dikembangkan lagi kemampuannya secara optimal.
Motorola. Dibandingkan dua brand diatas tadi, rilis ponsel smartphone dari Motorola ini tergolong jauh lebih dulu. Tak heran apabila secara OS atau sistem operasi yang disematkan sudah termasuk jadul apabila dibandingkan dengan yang hadir saat ini. Meski begitu, distributor Motorola tampaknya masih tetap mempertahankan keberadaan dua seri mereka Q9 dan Q8 cdma, yang mengadopsi Windows Mobile 6.1 dengan harga jual dibawah sejuta. Tawaran yang menarik bukan ?
Nokia. Di lini pasar Smartphone, Nokia masih menjadi Raja yang memegang penjualan tertinggi seri ini di seluruh dunia. Satu alasan paling telak adalah, Nokia sudah menjual seri Smartphone jauh sebelum vendor lain melakukannya, termasuk Android sekalipun. Terhitung tahun 2010/2011 Nokia jualah yang paling rajin menggelontor pasar dengan ponsel berlayar sentuh dan mengadopsi multi series OS Symbian. Aksi turun harga pun termasuk salah satu strategi mereka untuk tetap bisa Survive ditengan gempuran Android. Silahkan Rekan coba melirik seri C6, C6–01 atau C7 yang turun hingga angka 2 juta rupiah atau E6 yang mengadopsi papan ketik qwerty dan N8 di kisaran 3 juta rupiah saja. Jikapun itu masih tergolong mahal, bisa melirik ponsel murah berlayar sentuh mereka yang ada dikisaran harga bawah sejuta.
Samsung. Sebelum berkolaborasi dengan Android, Samsung merupakan salah satu vendor yang tergolong rajin merilis ponsel berbasis Windows Mobile. Peruntungan mereka di masa itupun bisa dikatakan sangat besar mengingat teknologi yang disematkan dalam tiap rilis ponsel tergolong mumpuni apabila disandingkan para pesaingnya. Seri Omnia yang diluncurkan tahun 2008-2010 bisa menjadi pilihan yang masih layak untuk diburu. Jikapun menginginkan rilis lebih baru lagi, Rekan bisa melirik seri Wave yang mengadopsi OS Bada, sebuah sistem operasi yang secara khusus dikembangkan Samsung saat ini. Adapun kisaran harga yang ditawarkan berada dalam rentang 1,5 hingga 2,5 juta rupiah.
Sony Ericsson. Brand yang kabarnya sebentar lagi bakalan pecah kongsi ini, seperti halnya Nokia merupakan salah satu vendor besar yang rajin merilis ponsel pintar dijamannya. Adapun OS yang dipilih untuk melanggengkan usahanya saat itu adalah Symbian dan Windows Mobile. Di pasar menengah, Sony Ericsson masih menyediakan beberapa seri Vivas dengan harga tawar dua jutaan. Sedang di pasar bawah, seri Aspen tampaknya masih menarik untuk dilirik. Ponsel berpapan ketik qwerty ini dibanderol dibawah sejuta rupiah. Sangat menarik mengingat OS yang disematkan sudah Windows Mobile 6.5, versi terakhir yang dikembangkan oleh Microsoft sebelum berganti nama menjadi Windows Phone.
Harga kisaran rata-rata 2 hingga 3 juta rupiah, kami masih anggap wajar untuk bisa menebus barisan ponsel Smartphone branded yang siap diburu mengingat dalam rentang yang sama, konsumen sudah bisa mendapatkan beberapa seri ponsel berbasis Android kelas menengah. Paling tidak, ketimbang ikut-ikutan latah memilih ponsel yang tergolong boros daya batere, kenapa tidak mencoba alternatif lainnya ?
Comments
Post a Comment