Skip to main content

Mengatasi Borosnya Daya Tahan ponsel SmartPhone

Pernah merasa Geregetan akibat menipisnya daya tahan ponsel Smartphone yang Rekan Tokoh gunakan padahal baru beberapa jam lalu di-charge penuh ? jangan khawatir, Anda tidak sendiri.

Namun jika boleh kami berikan sedikit saran diawal tulisan, untuk tidak membebani pikiran, tenaga dan waktu untuk mencari tahu lebih jauh, agar sedapat mungkin dimaklumi saja. Mengingat fungsi dan kemampuan perangkat ponsel pintar keluaran terkini layaknya sebuah mobil Ferrari atau supercar lainnya yang sudah siap digunakan, tentu saja membutuhkan sumber tenaga yang tidak sedikit. Akan sangat mustahil bila sumber yang diharapkan untuk bisa membuat mereka memacu kecepatan yang tinggi dan optimal, setara dengan kebutuhan City Car misalkan.

Android, iPhone, BlackBerry dan Windows Phone, merupakan empat varian ponsel pintar yang masuk dalam kategori ini.
Bisa jadi lantaran mereka lahir di era teknologi informasi yang mutlak membutuhkan koneksi data untuk mengoptimalkan kinerja, yang merupakan salah satu faktor penting terkurasnya daya tahan ponsel secara cepat.

Namun persoalan ketahanan daya ponsel Smartphone yang tidak berlangsung lama, rupanya sudah ada jauh sebelum barisan perangkat ponsel pintar diatas itu diciptakan. Bagi yang pernah menggunakan perangkat ponsel berbasis Windows Mobile PocketPC di tahun 2003/2005 kami yakin pernah pula merasakan hal yang sama. Jangankan untuk kebutuhan online, digunakan beraktifitas secara offline saja sudah keteteran, perlu setidaknya satu hingga dua kali charge setiap harinya.

Sebelum kami lanjut ke bagaimana cara mengatasi Borosnya Daya Tahan, baiknya perlu juga untuk diketahui faktor apa saja yang membuat perangkat ponsel pintar berperilaku sedemikian rupa ?

Pertama tentu saja kebutuhan akan koneksi data seperti yang telah kami sebutkan tadi. Online dan online. Perilaku ini dipicu oleh pemaksaan jaringan untuk mencari sinyal koneksi yang terbaik, 3G atau lebih.

Kedua, besaran prosesor dan spesifikasi teknis lainnya. Seperti halnya mobil supercar, untuk dapat memacu kecepatan secara optimal tentu dibutuhkan daya atau tenaga memanfaatkan besaran prosesor tersebut. Makin besar prosesor yang dibekali biasanya makin besar pula daya yang disematkan untuk membackupnya.

Ketiga adalah layar. Baik itu fitur TouchScreen atau Layar sentuh, lebar dan besaran resolusi serta kedalaman warnanya. Semakin mantap pembawaannya tentu saja akan bereaksi pada kemampuan perangkat untuk menyiapkan layar siap sedia saat digunakan.

Terakhir ada perilaku pengguna. Untuk yang satu ini, selain koneksi data bisa jadi pengguna lebih banyak berinteraksi dengan games, aplikasi produktivitas ataupun hiburan lainnya. Semakin banyak aktifitas yang dilakukan, semakin cepat pula daya tahan ponsel itu menurun.

Lantas, langkah apa yang sekiranya dapat dilakukan untuk meminimalkan itu semua ?

Pertama, nonaktifkan fitur atau teknologi yang tidak tergunakan untuk waktu-waktu tertentu, saat jam kerja ataupun beristirahat. Diantaranya wireless atau wifi, bluetooth, gps bahkan jaringan 3G jika memang kebutuhannya hanya untuk menelepon dan sms.

Kedua terkait layar, turunkan tingkat kecerahan layar apabila memungkinkan dan meminimalisir penggunaan widget atau thema. Tindakan untuk menurunkan kecerahan layar akan berpengaruh pada kekuatan mata pengguna yang barangkali bakalan sedikit dipaksa untuk mencerna isi dari layar yang ditampilkan. Sedang tindakan untuk meminimalisir penggunaan Widget atau Thema tentu akan berpengaruh pada kreatifitas dan keindahan tampilan layar. Jadi pertimbangkan dulu mana yang lebih penting.

Ketiga, lakukan pembersihan dan optimasi perangkat secara berkala. Yang dimaksudkan disini adalah terkait software pasca beraktifitas. Bisa dilakukan dengan cara menghentikan aplikasi yang masih berjalan meski telah ditutup, membersihkan history cache dan temporary files menggunakan aplikasi Cleaner dan mengoptimalkan perangkat dengan memilah startup manager agar tidak menghabiskan Memory terlalu banyak saat perangkat dinyalakan.

Keempat tentu saja membekali diri dengan portable charger, kabel data atau colokannya sekalian. Meski merepotkan lantaran membawa portable charger kemana-mana, kini sudah tersedia dalam beragam daya tambahan, cukup untuk menambah usia daya tahan ponsel dalam sekali charge penuh. Namun akan lebih praktis apabila Rekan membawa serta kabel data yang biasanya dapat menambah daya tahan ponsel saat dicolokkan ke perangkat notebook/desktop pc, teman kerja saat beraktifitas didalam ruangan.

Keempat cara diatas kami akui memang tidak dapat menghemat daya tahan hingga dua atau tiga kali lipatnya, mengingat analogi kami diawal tulisan tadi. Namun paling tidak, tindakan ini akan dapat bermanfaat ketika Rekan Tokoh berada dalam kondisi mendesak. Minimal perangkat masih dapat dipergunakan untuk beberapa kepentingan lainnya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.