Kabar mengejutkan di dunia teknologi datang beberapa waktu lalu di berbagai media cetak dan maya. Instagram, sebuah aplikasi berbagi foto yang dikembangkan oleh Instagram Inc diakusisi FaceBook dengan nilai 1 Milliar USD (sekitar 9,1 triliun) 9 April 2012. Padahal dari segi usia, aplikasi ini baru saja diluncurkan pada Oktober 2010 lalu. Kami katakan mengejutkan lantaran media New York Times yang usianya jauh lebih tua hanya dihargai sekitar 920 juta USD. Nilai sebesar itu dikatakan seimbang dengan pencapaian sebesar 31 juta unduhan, yang mampu dilakukan oleh sebuah aplikasi hasil besutan Kevin Systrom dan Mike Krieger hanya dalam waktu satu tahun.
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, memanfaatkan filter digital dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial meliputi FaceBook, Twitter, Foursquare ataupun Tumblr. Satu fitur unik yang dapat dilakukan oleh Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, dengan atau tanpa pinggiran, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid. Hal ini berbeda dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera digital ataupun ponsel umumnya.
Awalnya Instagram dikembangkan dan hanya dapat diakses melalui perangkat mobile berbasis iOS 3.1.2 keatas, meliputi iPhone, iPad dan iPod Touch. Pada versi ini Instagram dibekali 15 efek digital yang dapat digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Efek tersebut terdiri dari X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan, Inkwell, Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977, dan Lord Kelvin. Penambahan 4 buah efek terbaru yaitu Valencia, Amaro, Rise, Hudson diiringi dengan penghapusan 3 efek yang sebelumnya ada meliputi Apollo, Poprockeet, dan Gotham baru dilakukan kurang lebih pada tanggal 20 September 2011 lalu. Tidak heran apabila Instagram menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi para penggunanya yang lumayan membuat iri para pengguna perangkat lain.
Setelah menanti cukup lama, Instagrampun kini telah tersedia bagi pengguna perangkat Android yang telah mengadopsi OS versi 2.2 Froyo keatas. Namun berbeda dengan pendahulunya yang ditawarkan dengan harga 0,99 USD di iTunes App Store, Instagram yang disediakan di Android Market atau kini disebut dengan Google Play, dapat diunduh dan dipergunakan secara Free.
Dibandingkan dengan beragam aplikasi berbagi foto yang ada dalam banyak perangkat lainnya, Instagram hanya membutuhkan tiga langkah mudah untuk dapat menyelesaikan proses editingnya. Pengambilan Foto baik dari Kamera atau Gallery (1), penentuan efek digital sesuai keinginan pengguna (2) dan proses pengunggahan ke berbagai jejaring sosial (3). Untuk langkah terakhir ini, disediakan pula opsi untuk pemberian label atau judul foto, melakukan tag ke nama teman dengan menggunakan karakter (@) dan penambahan lokasi foto atau yang dikenal dengan istilah Geotagging. Kemudahan proses, ketersediaan efek digital dan kemampuannya untuk berbagi inilah yang tampaknya menarik perhatian banyak pengguna untuk mencoba.
Namun bagi Rekan Tokoh yang masih betah menggunakan perangkat diluar dukungan Instagram tadi, kami merekomendasikan aplikasi Molome yang dikembangkan oleh HLP International Inc untuk bisa merasakan asyiknya hipnotis berbagi foto di jejaring sosial dengan memanfaatkan 19 filter digital yang telah disediakan. Aplikasi berbagi foto Molome ini mampu dijalankan oleh perangkat berbasis OS BlackBerry versi 5.0 keatas dan juga beberapa seri Nokia yang mengadopsi OS Symbian, demikian pula Android. Hanya saja Molome hanya mampu melakukan aksinya dengan memanfaatkan kamera utama saja.
Comments
Post a Comment