Skip to main content

Bagaimana Memilih Paket Data Internet yang Nyaman digunakan

Jika sebelumnya Rekan Tokoh sudah disuguhi Tips bagaimana memilih ponsel, tabletpc ataupun kamera, sekarang giliran bagaimana Paket Data Internet yang belakangan kerap dikeluhkan oleh banyak pengguna ponsel tanah air. Langsung saja yah.

Budget ? No Way. Berbeda dengan memilih perangkat Elektronik, memilih kartu perdana untuk paket data internet sesungguhnya tidak membutuhkan biaya yang besar. Katakan saja Minimal 15 ribu rupiah, untuk dapat mencoba sebuah kartu perdana baru plus besaran pulsa 10ribu sebagai isi ulang pertama. Besaran inilah yang kemudian dapat Rekan pergunakan untuk mencoba dan mencoba satu kartu ke kartu lainnya dengan memanfaatkan taris internet Hariannya terlebih dahulu. sekedar Uji Coba lah.

Kedua, kenali cara konfigurasi masing-masing paket data internet yang akan digunakan. Beberapa operator biasanya akan melakukan hal ini secara otomatis ketika Rekan mengganti kartu yang dipergunakan pada perangkat sesaat setelah kartu sim dimasukkan. Jikapun tidak, Rekan dapat memintanya via OTA Over The Air atau menghubungi Call Centre yang bersangkutan.

Ketiga, Posisi menentukan Prestasi. Seperti halnya ujian saat menjadi anak sekolahan dulu, memilih paket data internet akan sangat bergantung pada lokasi dimana kelak Rekan akan menggunakannya. Ini terkait Coverage Area yang didukung oleh masing-masing operator. Bisa jadi operator A memiliki sinyal kuat di tempat kerja, namun malahan blank ketika digunakan dirumah. Jadi, silahkan mencoba dan mencoba Tips pertama diatas satu persatu.

Keempat, Waktu Penggunaan. Sama halnya dengan traffic jalan raya, saat masuk ngantor pagi bisa jadi akses internet di beberapa operator bakalan terkena efek macet lantaran banyaknya orang yang mengakses email, berita ataupun sekedar update status penanda mulai bekerja. Baru terasa mulai lancar saat beringsut satu dua jam sesudahnya. Mulai ramai lagi saat jam makan siang ataupun di malam hari.

Kelima, Stabilitas. Percuma saja menggunakan paket data internet yang menyatakan bisa ngebut dengan kecepatan tinggi, tapi kenyataannya sinyal naik turun bahkan kerap menghilang. Aksi seperti ini tentu bakalan berimbas pada suasana hati dan kerja Rekan saat beraktifitas. Lebih baik memilih kecepatan akses yang sedang namun stabil ketimbang ngakunya kencang tapi malah blank. Ini bisa didapat tentu saja dari usaha pertama tadi, mencoba dan mencoba.

Keenam, Jangan terlalu Setia. Ada kalanya satu operator mengalami Down dan mengakibatkan pada lemotnya akses paket data yang digunakan. Sehingga disinilah gunanya Rekan mencoba dua atau tiga paket data secara berkala bergantung pada situasi yang kelak diciptakan. Untuk mengujinya tidak perlu jauh-jauh, baca saja status teman yang ada di beberapa jejaring sosial yang kerap mengeluhkan soal gangguan sinyal operator secara gamblang.

Untuk mendapatkan Kenyamanan Penggunaan akses paket data internet, kami yakin hampir mustahil dapat terjadi, mengingat tarif yang dibebankan dari operator sangat murah lantaran harus bersaing satu sama lainnya. Namun tidak ada salahnya jika Rekan mau mencobanya.

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.