Skip to main content

Tips Memilih TabletPC

TabletPC atau yang dahulu dikenal dengan istilah Sabak merupakan sebuah perangkat yang dalam dua tahun terakhir menjadi Booming dikalangan pengguna Gadget tanah air lantaran kemampuannya yang nyaris menyamai NoteBook sebagai perangkat kerja dan bentukannya yang ringan dan cenderung lebih mobile sehingga memungkinkan untuk dibawa kemana saja dan dalam siatuasi apapun. TabletPC menjadi sebuah Trend setelah Apple meluncurkan perangkat iPad mereka yang pertama dan fenomenal sehingga menginspirasi vendor besar lainnya untuk menjadi kompetitor bahkan plagiatornya. Kini publik dihadapkan pada banyak pilihan TabletPC yang siap dibawa pulang baik diharapkan dapat membantu sebagian dari aktifitas yang dilakukan atau hanya untuk memuaskan rasa penasaran saja. Sebelum memutuskan pilihan, simak dahulu Tips memilih TabletPC dari kami.

1. Budget
Beberapa TabletPC memang ada yang ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau. Namun sekedar informasi bahwa murahnya harga yang ditawarkan biasanya akan berbanding lurus dengan fitur dan kemampuan yang dibenamkan didalamnya. Untuk pertimbangan pertama ini, kami menyarankan untuk menyediakan dana kisaran 3 s/d 4 jutaan untuk mendapatkan TabletPC yang kelak mampu mengakomodasi semua kebutuhan yang diharapkan.

2. Dimensi Layar
Ada beberapa pilihan dimensi layar yang dapat dipertimbangkan kembali dalam memilih sebuah perangkat Tablet PC. Dari yang terbesar 10 inchi, 8,9”, 7” hingga 5”. Semua kembali kebutuhan dan kemungkinan Rekan untuk membawa dan menggunakannya dalam segala situasi. Semakin besar dimensi layar, semakin nyaman mata kita saat menggunakannya namun semakin tak nyaman apabila Rekan merupakan tipikal orang tak ingin dianggap pamer.

3. Sistem Operasi
Setidaknya ada empat jenis sistem operasi yang kini disematkan dalam sebuah TabletPC sebagai alternatif pilihan. Terbanyak dari Android yang diusung oleh beragam vendor, diikuti iOS lewat dua perangkat iPad, BlackBerry lewat perangkat PlayBook dan Windows dari beberapa pabrikan yang biasanya dibundling dengan Android.

4. Jaringan
Dalam penjualan TabletPC dengan jenis yang sama, biasanya dilepas dalam dua versi. Yang hanya mendukung jaringan Wifi saja dan yang dikombinasi dengan jaringan 3G selular. Kelebihan perangkat yang dijual dengan dukungan Wifi saja tanpa selular adalah dilepas dengan harga yang jauh lebih murah. Namun untuk bisa memanfaatkannya secara optimal, mutlak membutuhkan hotspot terdekat atau diakali dengan membeli perangkat router tambahan yang dapat dibawa kemana saja.

5. Fitur yang ditawarkan
Kebutuhan fitur pada sebuah perangkat TabletPC biasanya sedikit berbeda dibanding kebutuhan fitur pada sebuah perangkat ponsel. Kemampuannya untuk melakukan Multitasking atau banyak aktifitas dalam suatu waktu adalah hal mutlak. Pun demikian dengan Office Application yang diharapkan tidak hanya sekedar sebagai viewer saja. Beberapa Fitur lain yang ditawarkan oleh masing-masing perangkat adalah Tethering, yang memungkinkan pengguna membagi koneksi internet lewat jaringan Wifi dengan lingkungan sekitarnya, Voice dan Sms untuk alternatif komunikasi layaknya ponsel dan Market yang siap menyediakan ratusan bahkan ribuan aplikasi atau games bagi pengguna yang membutuhkannya.

6. Daya Tahan Batere
Secara rata-rata, perangkat TabletPC biasanya dibekali dengan daya tahan batere yang cukup untuk digunakan satu dua hari dalam pemakaian normal. Namun ada juga beberapa vendor yang membekali perangkat dengan keterbatasan daya batere seperti halnya Acer atau vendor lokal. Besarnya daya tahan batere tentu akan berpengaruh besar pada pola pemakaian pengguna yang barangkali diharuskan untuk membawa charger kemana-mana.

7. Layanan Purna Jual
Seperti halnya perangkat elektronik lainnya, Layanan Purna Jual mutlak dibutuhkan pengguna apabila perangkat yang dimilikinya mengalami gangguan akibat ketidak/sengajaan penggunaan. Tidak seperti layanan purna jual perangkat ponsel, untuk tabletpc bisa jadi lebih sedikit lagi yang mampu menyediakannya di setiap kota pelosok negeri.

8. Forum dan Komunitas
Untuk bisa menggunakan sebuah perangkat TabletPC bisa dikatakan sedikit lebih rumit ketimbang ponsel. Pengaruh besar perbedaan sistem operasi yang dipergunakan dalam setiap perangkat tabletpc dibanding ponsel membuat aksesibilitas menu dan pola kerja pengguna dalam beraktifitas tak lagi bisa disamakan. Bahkan dalam satu jenis sistem operasi yang berasal dari vendor yang berbeda, penggunaannya tidak bisa disamakan. Kebutuhan akan keberadaan Forum dan Komunitas, akan jauh lebih banyak membantu pengguna baik dari sekedar penggunaan secara umum, pemanfaatan aplikasi hingga kustomisasi lebih lanjut.

(www.pandebaik.com)

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.