Skip to main content

Sepultura live Performance @GOR Ngurah Rai ?

Kabar mengejutkan ini pertama kali hadir di telinga dari dua Rekan kantor yang tempo hari sempat menyaksikan Live performance-nya Iron Maiden di GWK, Dewa Gama ‘Namaste’ dan Putu Budayasa. Mereka menawarkan pembelian tiket konser Pre Sale yang kalo gag salah dijual sekitar 225 ribu dari harga normal nantinya 275 ribu.

Ada sedikit rasa ragu dalam menjawab penawaran yang mereka berikan saat itu. Namun karena ini Sepultura dan lokasinya masih dekat rumah, ya sudah… disetujui saja.

Sepultura memang pernah menjadi satu dari beberapa grup cadas yang menjadi favorit bahkan kinipun masih masuk dalam daftar putar 4GB musik yang menemani waktu selama berkendara. Sayangnya seiring bertambahnya usia pula kesempatan, nama Sepultura tak lagi keras gaungnya di telinga ini.

Perubahan. Barangkali itu yang menjadi alasan terkuat mengapa nama Sepultura tak lagi terasa menghentak saat disebutkan. Meliputi jenis musik, personil hingga masa yang sudah jauh berubah mengakibatkan Sepultura barangkali hanya patut saya anggap sebagai Legenda Hidup layaknya Iwan Fals di Tanah Air.

Sepultura kini tak lagi menyajikan Cavalera bersaudara. Dua tandem yang dahulu begitu powerfull menggawangi sejak album pertama. Max keluar saat Against dirilis, digantikan Derrick Green yang punya suara Growl dalem banget. Secara album, vokalnya memang keren… tapi saat live Performance seperti yang saya unduh dari YouTube, malah terasa tersengal-sengal dan gag real seperti pada albumnya. Berbeda dengan Max Cavalera. Igor sendiri dikabarkan baru keluar dari Grup pasca rilis album Dante XXI yang digantikan oleh seorang drummer asal Brazil Eloy Casagrande. Praktis lineup Sepultura yang masih tersisa hanya bassist Paulo Jr dan Guitarist Andreas Kisser.

Saya pribadi hanya mengikuti perkembangan terakhir sampai saat album Nation dirilis. Waktu itupun gag semua karya Sepultura yang mampu saya pahami. Bisa dikatakan, masa emas sejak album Morbid Visions sampai Roots saja yang begitu familiar terdengar di telinga. Sedangkan album Revolusong, RoorBack, Dante XXI, A-Lex dan Kairos, gag satupun yang saya tau dan pernah dengar…

Khawatirnya sih, set list yang bakalan dibawakan saat Live Performance @GOR Ngurah Rai nanti bakalan diambil lebih banyak dari lima album terakhir ini, sehingga apa yang saya harapkan untuk bisa dilihat penampilannya sangat sedikit yang mampu memuaskan hasrat selama ini.

Tapi yah… ditunggu saja penampilannya nanti. Salam Metal kawan-kawan… Sampai Jumpa di Lokasi

Comments

Postingan Lain

Jodoh di Urutan ke-3 Tanda Pesawat IG

Kata Orangtua Jaman Now, Jodoh kita itu adanya di urutan ke-3 tanda pesawat akun IG.  Masalahnya adalah, yang berada di urutan ke-3 itu bapak-bapak ganteng brewokan berambut gondrong.  Lalu saya harus gimana ?  #jodohurutanketigadipesawat  Mestinya kan di urutan SATU ?

Mewujudkan Agenda Cuti Bersama Lebaran

Tampaknya di Hari terakhir Cuti Bersama Lebaran, sebagian besar rencana yang ingin dilakukan sejak awal liburan sudah bisa terwujud, meski masih ada beberapa agenda lainnya yang belum bisa dijalani.  Satu hal yang patut disyukuri, setidaknya waktu luang jadi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan tertunda beberapa waktu lalu.  1. Migrasi Blog Aksi pulang kampung ke laman BlogSpot tampaknya sudah bisa dilakukan meski dengan banyak catatan minus didalamnya. Namun setidaknya, harapan untuk tidak lagi merepotkan banyak orang, kedepannya bisa dicapai. Sekarang tinggal diUpdate dengan postingan tulisan tentang banyak hal saja.  2. Upload Data Simpeg Melakukan pengiriman berkas pegawai ke sistem online milik BKD rasanya sudah berulang kali dilakukan sejauh ini. Termasuk Simpeg Badung kali ini, yang infonya dilakukan pengulangan pengiriman berkas dengan menyamakan nomenklatur penamaan file. Gak repot sih sebenarnya. Tapi lumayan banyak yang harus dil...

Menantu Mertua dan Calon Mertua

Menonton kembali film lama Meet the Parents (2000) yang dibintangi oleh Ben Stiler dan Robert De Niro, mengingatkan saya betapa terjalnya perjalanan seorang calon menantu untuk mendapatkan kepercayaan sang calon mertua, atas putri kesayangan mereka yang kelak akan diambil menjadi seorang istri dan pendamping hidup. Meski ‘kekejaman’ yang ditunjukkan oleh sang calon mertua dalam film tersebut *sosok bapak* jauh lebih parah dari yang saya alami, namun kelihatannya cepat atau lambat, akan saya lakoni pula nantinya. Memiliki tiga putri yang salah satunya sudah masuk usia remaja, adalah saat-saat dimana kami khususnya saya sudah sewajarnya masuk dalam tahapan belajar menjadi seorang kawan bagi putri sulung saya satu ini. Mengingat ia kini sudah banyak bertanya perihal masa lalu yang saya miliki, baik soal pendidikan atau sekolah, pergaulan dan hobi. Memang sih untuk urusan pacar, ia masih menolak berbicara lebih jauh karena berusaha tak memikirkannya, namun sebagai seorang Bapak,...

Pengetahuan kecil tentang soroh PANDE

Sekali-sekali saya selaku penulis seluruh isi blog ini pengen juga ber-Narzis-ria, satu hal yang jarang saya lakukan belakangan ini, sejak dikritik oleh seorang rekan kantor yang kini jadi malas berkunjung lantaran Narzis tadi itu.  Tentu saja postingan ini bakalan berlanjut ke posting berikutnya yang isinya jauh lebih Narzis. Mohon untuk dimaklumi. *** PANDE merupakan salah satu dari empat soroh yang terangkum dalam Catur Lawa (empat daun teratai) Pasek, Pande, Penyarikan dan Dukuh- yang memiliki keahlian dalam urusan Teknologi dan Persenjataan. Ini bisa dilihat eksistensi pura masing-masing di Besakih, yang memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda dalam berbagai kegiatan Ritual dan Spiritual. Dimana Pura Pasek menyediakan dan menata berbagai keperluan upakara, Pura Pande menata segala peralatannya. Pura Penyarikan menata segala kebutuhan tata usaha administrasi agar segala sesuatu berjalan dengan teratur. Sedangkan Pura Dukuh Sakti sebagai penata berbagai keperluan sandang pan...

Warna Cerah untuk Hidup yang Lebih Indah

Seingat saya dari era remaja kenal baju kaos sampai nganten, isi lemari sekitar 90an persen dipenuhi warna hitam. Apalagi pas jadi Anak Teknik, baju selem sudah jadi keharusan.  Tapi begitu beranjak dewasa -katanya sih masa pra lansia, sudah mulai membuka diri pada warna-warna cerah pada baju atasan, baik model kaos oblong, model berkerah atau kemeja.  Warna paling parah yang dimiliki sejauh ini, antara Peach -mirip pink tapi ada campuran oranye, atau kuning. Warna yang dulu gak bakalan pernah masuk ke lemari baju. Sementara warna merah, lebih banyak digunakan saat mengenal ke-Pandean, nyaruang antara warna parpol atau merahnya Kabupaten Badung.  Selain itu masih ada warna hijau tosca yang belakangan lagi ngetrend, merah marun atau biru navy. Semua warna dicobain, mengingat hidup rasanya terlalu sederhana untuk dipakein baju hitaaaaam melulu.  Harapannya bisa memberikan warna pada hidup yang jauh lebih cerah, secerah senyum istri pas lagi selfie.